Liputan6.com, Jakarta Lady Gaga dan Ariana Grande mendesak para pemimpin Amerika Serikat untuk memperketat undang-undang senjata api menyusul aksi penembakan di Las Vegas.
Ketika sebagian besar seniman rata-rata mengungkapkan simpati mengenai penembakan mematikan di festival musik country itu, Gaga menggunakan kekuatan media sosialnya untuk menekan politikus.
"Ini adalah terorisme. Teror tidak memiliki ras, jenis kelamin atau agama. Demokrat atau Republik ayo sekarang bersatu," tulis bintang pop itu pada lebih dari 71 juta pengikutnya di Twitter, di mana akunnya adalah nomor tujuh terpopuler.
Advertisement
Dia juga mencuit pada Ketua DPR Paul Ryan, yang seperti Presiden Donald Trump dan sebagian besar pemimpin Republik lainnya adalah orang yang dari dulu tidak setuju soal peraturan senjata api.
"Doa-doa itu penting, tapi @SpeakerRyan @realDonaldTrump darah ada di tangan orang-orang yang memiliki kekuatan untuk membuat undang-undang. Cepat lakukan #GunControl," tulisnya seperti dilansir AFP.
Gaga juga mengundang para penggemarnya untuk bergabung dengannya dalam meditasi senyap atau doa selama 20 menit yang bisa diakses lewat live streaming "untuk menghubungkan kita semua lewat kedamaian batin."
Grande--yang konsernya sendiri di Manchester diserang pada bulan Mei lalu, yang menewaskan 22 orang--mengindikasikan bahwa dia melihat sedikit perbedaan dengan serangan di Las Vegas, di mana motivasi para penembak tidak segera jelas.
"Hatiku hancur untuk Las Vegas. Kami membutuhkan cinta, persatuan, perdamaian, kontrol senjata & orang-orang untuk melihat ini dan menyebutnya apa adanya = terorisme," kicau Grande.
Kebanyakan seniman menghindari politik.
Penyanyi country yang hijrah ke genre pop, Taylor Swift, orang keempat yang paling banyak pengikut di Twitter, menjauh dari politik saat dia menulis, "Tidak ada kata-kata untuk mengungkapkan ketidakberdayaan dan kesedihan yang dirasakan hati saya yang hancur bagi para korban di Vegas dan keluarga mereka."
Rihanna juga berkicau, "Mengucapkan doa untuk semua korban & orang yang mereka cintai, juga untuk penduduk dan pengunjung Las Vegas! Ini adalah tindakan teror yang mengerikan !!"
Sedikitnya 58 orang tewas dan 500 lainnya terluka saat seorang pria bersenjata melepaskan tembakan dari kamar hotelnya ke sebuah festival musik udara terbuka di Las Vegas Strip. (Nanien Yuniar/AntaraNews)