Benarkah Gigi Kuning Lebih Sehat dari Gigi Putih?

Sebagian orang berusaha untuk mendapatkan gigi putih dan cerah dengan melakukan proses pemutihan gigi atau membeli pasta gigi pemutih.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Okt 2017, 06:00 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2017, 06:00 WIB
Gigi
Ilustrasi Foto Gigi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Sebagian orang berusaha untuk mendapatkan gigi putih dan cerah dengan melakukan proses pemutihan gigi atau membeli pasta gigi pemutih. Gigi berwarna kuning seolah dianggap buruk dan kerap dihubungkan dengan kebersihan mulut yang buruk. Padahal gigi yang berwarna kuning jauh lebih kuat dari gigi yang berwarna putih.

Menurut laman Science Focus, enamel pada gigi secara alami berwarna putih kebiruan dan dentin di bawahnya berwarna kuning. Berhubung enamel tembus pandang, warna kuning menunjukkan putih kehijauan. Ini menciptakan warna abu-abu terang atau kuning terang.

Namun, jika gigi Anda jauh lebih gelap daripada kuning muda, mungkin ada penyebab yang mendasari, seperti penyakit atau kerusakan gigi. Proses pemutihan gigi dapat melemahkan enamel.

"Produk pemutih mengandung hidrogen peroksida yang berdifusi melalui enamel. Ini memecah senyawa yang menyebabkan perubahan warna, yang dikenal sebagai senyawa kromogenik, dan gigi Anda menjadi lebih ringan," kata asisten profesor klinis, Adriana Manso di Fakultas Kedokteran Gigi The University of British Columbia.

"Produk pemutih memiliki banyak efek samping seperti merusak enamel gigi, menyebabkan iritasi pada gusi, dan sensitivitas. Beberapa efek ini bertahan, misalnya, kerusakan pada enamel gigi bersifat permanen dan tidak dapat diubah lagi," tambah Manso, seperti dikutip dari laman Reader's Digest, Kamis, (12/10/2017).

Anda dapat mencoba perawatan bebas kimia untuk memutihkan gigi, sehingga enamel pada gigi Anda tetap sehat.

(Michelle Tania)

 

Simak juga video menarik berikut:

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya