Liputan6.com, Jakarta Mencuci tangan masih dianggap sepele oleh banyak orang. Padahal, mereka usai memegang binatang peliharaan, uang, tanah dan sebagainya. Tangan merupakan salah satu tempat kuman bersarang jika tidak dibersihkan.
Dilansir Liputan6.com, Kamis, (15/10/2015) UNICEF (United Nations Children's Fund) tahun 2014 menunjukan empat puluh tujuh persen kematian akibat diare dapat ditekan dengan kebiasaan mencuci tangan pakai sabun.
Di Indonesia, hampir 600 ribu anak-anak meninggal akibat terserang penyakit diare (Data UNICEF tahun 2014).
Advertisement
Menurut penelitian Freeman et al pada 2014, Systematic Review: Hygiene and Health: Systematic Review of Handwashing Practices Worldwide and Update of Health Effects, Tropical Medicines and International Health, Vol. 19 No. 8 (p906-916), perilaku mencuci tangan dengan sabun dapat mengurangi risiko diare sebesar 42 persen sampai 47 persen, terutama pada bayi dan balita.
Pentingnya mencuci tangan juga disampaikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Organisasi ini menganjurkan agar setiap orang selalu mencuci tangan pakai sabun agar terhindar terkena beragam jenis penyakit, terutama diare.
Namun, mencuci tangan belum menjadi kebiasaan yang diakukan orang dalam kehidupan sehari-hari, Hal itu seperti dipaparkan dalam data survey UNICEF tahun 2014, yaitu sebelum menyiapkan makanan 15,9 persen, setelah membersihkan kotoran bayi 13,4 persen dan sebelum menyuapi anak 7,6 persen.
Dalam rangka memperingati Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia atau Global Hand Washing Day, Dettol mengingkatkan dan mengajak keluarga Indonesia untuk rajin mencuci tangan pakai sabun agar terlindungi dari kuman.Â
Â
Â
(ADV)