Stres Jelang Pernikahan, Kulit Kandice Jadi Belang

Menjelang hari pernikahannya, bercak putih pada kulit Kandice Benford makin menyebar luas dari wajah hingga ke tangannya.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 09 Nov 2017, 09:00 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2017, 09:00 WIB
Kulit
Bercak putih pada kulit Kandice makin menyebar menjelang hari pernikahannya setahun lalu.

Liputan6.com, Mississippi, Amerika Serikat Akibat terlalu memikirkan hari pernikahan, kulit calon pengantin wanita berubah warna dari cokelat menjadi putih. Ia pun menangis dengan pilu. Kondisi ini terjadi akibat stres yang dialaminya menjelang hari pernikahan.

Kandice Benford, 32 tahun, asal Terry, Mississippi, Amerika Serikat, mengalami kondisi kulit bernama vitiligo--bercak putih pada kulit. Ia merasa ngeri melihat bercak putih menyebar di tubuhnya saat hari pernikahan semakin dekat.

Lantas ia berpikir kondisi  kulit berupa bercak-bercak kulit putih, yang kehilangan pigmen dipicu kegelisahan mempersiapkan pernikahan. Pada awalnya, Kandice putus asa, seperti dikutip dari Fox News, Rabu (8/11/2017), ia berusaha menutupi bercak kulit putih dengan riasan.

Tapi keinginan itu gagal dilaksanakan. Ia justru memberanikan diri untuk tidak menutupi bercak putih di kulitnya berkat dukungan dari pasangannya, Elliott Benford.

Kandice, yang seorang penata rambut memakai riasan sederhana saat ia mengikat simpul pernikahan dengan dengan Elliott, 30 tahun, pada 5 November tahun lalu. Walaupun bercak putih pada kulit tidak ditutupi, Kandice mengaku, hari pernikahannya sangat sempurna.

Kini, Kandice dan Elliott merayakan ulang tahun pernikahan pertama mereka. Kandice lebih percaya diri dengan bercak putih pada kulitnya. Ia berharap bisa menginspirasi wanita lain dengan vitiligo agar tidak minder.

 

 

 

Simak video menarik berikut ini:

Bercak putih menyebar

Bercak putih pada kulit Kandice mulai menyebar ke seluruh tubuh pada tahun 2015, setahun sebelum hari pernikahan dengan Elliott.

"Saya benar-benar kecewa tentang hal itu pada awalnya (bercak putih pada kulit). Bayangkan, Anda melihat diri Anda tiap hari selama 30 tahun. Kemudian suatu pagi Anda terbangun dan terlihat berbeda," ucap Kandice.

Bercak putih menyebar di wajah, tangan dan kaki. Orang-orang di sekitar Kandice juga tidak tahu penyakit apa yang dideritanya. Banyak orang yang bertanya atau menatapnya dengan heran.

Kondisi kulit Kandice berubah menjadi bercak putih menjelang hari pernikahannya setahun lalu. (Foto: SWNS)

"Anak-anak di luar sana berkomentar saat melihat saya, 'Ibu, apa itu yang di seluruh wajahnya?' atau orang akan bertanya, 'Apakah itu luka bakar?.' Saya panik, tapi banyak juga orang yang sangat mendukung. Suami saya bilang, 'Kamu tetap cantik dengan atau tanpa itu," ujarnya.

Kandice pun merasa lebih percaya diri di hari pernikahannya.

Menjadi lebih kuat

Kandice sebenarnya pertama kali melihat bercak putih di tangannya saat ia kuliah. Pada waktu itu, ia pernah mendengar soal vitiligo. Tapi tidak terlalu mempedulikannya.

Hingga usianya 30 tahun pada 2015, vitiligo menyebar dengan cepat. Selama satu tahun bercak putih menyebar dan menutupi seluruh tubuh Kandice sekarang.

Meski bercak putih pada kulit tidak ditutup dengan riasan, Kandice justru menjadi lebih percaya diri. (Foto: SWNS)

"Tapi vitiligo ​​membuat saya menjadi orang yang lebih kuat. Pada awalnya, tatapan orang membuat saya merasa sangat tidak nyaman. Setidaknya, Anda perlu mencintai diri sendiri. Berdamailah dengan diri sendiri. Maka, Anda akan lebih kuat," lanjut Kandice.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya