Liputan6.com, Jakarta Keinginan Bella Shofie menempuh pendidikan kedokteran untuk kemudian mengambil ilmu anti penuaan dini alias anti-aging malah ditertawakan warganet.
Bukan bermaksud menyepelekan niat baik Bella Shofie. Warganet justru merespons kata-kata "Info dong di mana kampus yang asyik dan tidak ribet di Jakarta. Mudah-mudahan dikasih izin", yang membuat warganet tergelitik.
Baca Juga
Status ini muncul di Instastory akun Instagram pribadi Bella Shofie. Tak lama banyak akun menyebar tangkapan layar dari status yang dia bagikan itu ke media sosial Twitter.
Advertisement
"Cem nyari paud," tulis @DiajengLrst.
Cem nyari paud. pic.twitter.com/7ClcvbaoE6
— ayas (@DiajengLrst) November 13, 2017
"Sebuah keinginan dari si cantik Bella Shofie yang cucok meong," tulis pemilik akun @sarah008.
Pengen sekolah kedokteran ambil antiaging di kampus yang gak ribet 😂😂😂😂😂 semoga diizinin 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 https://t.co/lJllKZH0UV
— Ferdiriva Hamzah (@ferdiriva) November 13, 2017
Sementara yang lain merespons bahwa modal tampang saja tidak cukup untuk menjadi dokter, meskipun spesialis kecantikan. "Mending kursus make up artis atau kecantikan ya kalau mau cepat," kata @dhian_laksmi.
Â
Bella Shofie Mau Jadi Dokter Anti-Aging, Yakin?
Bella Shofie mungkin tidak tahu untuk menjadi dokter anti-aging butuh proses panjang. Sebelum menempuh pendidikan tersebut, seorang calon dokter anti-aging harus kuliah kedokteran yang memakan waktu tidak sebentar. Paling sebentar adalah lima tahun.
Akan tetapi, seperti yang dikatakan dr Widya Murni MARS Dipl.of IHS dari Jakarta Asah Asih Clinic, untuk bisa diterima menjadi mahasiswa kedokteran saja tidak gampang dan tidak murah. Uang ada tapi otak tak mumpuni, sama saja bohong.
"Jadi dokter umum saja tidak gampang. Saya sekolah kedokteran tahun 1987 dan lulus 1994. Selama tujuh tahun statusnya baru dokter umum," kata Widya saat dihubungi Health Liputan6.com pada Selasa (14/11/2017).
Biaya satu semester juga tidak murah. Pada zaman Widya dulu, biaya untuk satu semester adalah Rp 90 ribu. Nominal sebesar itu pada tahun 1987 terbilang mahal. "Sekali pun ada PTN yang biayanya lebih murah, tetap saja jatuhnya mahal," kata Widya.
Selan itu, Widya mengatakan, "Kalau mau masuk PTN, otaknya harus luar biasa," kata Widya menekankan.
Â
Advertisement
Menjadi Dokter Spesialis Itu Tidak Mudah
Baru setelah tamat dari jurusan kedokteran umum, seseorang bisa melanjutkan ke pendidikan spesialis. Sekarang, biaya menjadi spesialis sangat-sangat tidak murah. Setidaknya harus ada pegangan uang sebesar Rp 1 miliar.
"Mau jadi spesialis pun tesnya susah," ujar dia.
Kalau mau jalan pintas, orang tersebut harus mencari ilmu-ilmu yang melahirkan keterampilan-keterampilan khusus, tanpa melewatkan proses pendidikan spesialis yang tidak sebentar.
"Untuk menjadi spesialis, setidaknya butuh waktu lima tahun," kata dia menekankan.
Doakan saja, siapa tahu Bella Shofie benar-benar mau sekolah lagi.