Liputan6.com, Jakarta Pengemudi mobil Honda CR-V yang ugal-ugalan di Jalan Sudirman, Jakarta, pada Selasa (21/11/2017) malam rupanya memiliki gangguan bipolar.
"Ternyata yang bersangkutan ini mempunyai penyakit bipolar. Artinya, dia sudah punya kartu kuning dari RS bahwa dia ada satu tekanan mental yang tidak stabil," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Rabu (22/11/2017). (Baca:Â Wanita Muda Ugal-ugalan di Jalan Sudirman Ternyata Idap Bipolar)
Baca Juga
Belum banyak orang tahu mengenai bipolar. Kondisi apakah itu?
Advertisement
Bipolar adalah gangguan suasana perasaan yang kronis dan bersifat episodik (hilang timbul) ditandai dengan gejala manik, hipomanik, depresi, dan campuran. Hal ini pernah disampaikan dokter spesialis kejiwaan dr RS Premier Bintaro, Yenny DP beberapa saat lalu.
Pada saat manik, seseorang dengan bipolar merasa gembira luar biasa. Dia akan memiliki tenaga luar bisa, tidak mudah lelah, banyak berbicara, tidak bisa tidur karena memiliki banyak ide, dan percaya diri luar biasa.
Lalu, suatu saat dia akan merasakan depresi. Suasana hatinya sedih luar biasa berhari-hari. Ketika menangis, inginnya tidur terus-menerus, tidak merasa berguna, bahkan ada yang sempat menghabisi nyawa dengan bunuh diri.
Ada juga kondisi hipomanik. Ini adalah suatu kondisi yang derajatnya lebih ringan dari manik. Saat kondisi ini sulit didiagnosis sebab pasien bipolar justru memiliki tingkat kreativitas tinggi, konsentrasi terganggu, tidak bisa tenang, banyak bercakap, dan bergaul.
Â
Saksikan juga video menarik berikut:
Konsumsi obat seumur hidup
Gangguan bipolar bisa terjadi pada siapa saja. "Bipolar bisa terkena pada laki-laki dan perempuan," terang dokter Yenny saat menjadi narasumber dalam peringatan "World Bipolar Day" 2016 di Jakarta.
Orang dengan gangguan bipolar, seperti pengemudi mobil Honda CR-V ini, harus mendapatkan perawatan yang tepat. Dengan mendatangi psikiater, pasien bipolar bisa memiliki kehidupan normal seperti dulu. Salah satu caranya dengan pemberian obat.Â
"Memberikan obat adalah cara mencegah episode manik atau depresi datang. Obat ini diminum secara terus-menerus. Namun, nanti kan ada kalanya dosis obat yang diberikan lebih rendah dosisnya," terang dokter spesialis kejiwaan dari Departemen Psikiatri FKUI/RSCM DR dr Nurmiati Amir SpKJ(K) beberapa saat lalu.Â
Obat yang dikonsumsi oleh orang bipolar, kata Nurmiati, akan mengontrol suasana hati yang membuat suasana hati lebih baik pada saat manik maupun depresi.
Advertisement