Minum Susu Kurangi Risiko Jantung dan Diabetes

Ahli gizi mengatakan bahwa konsumsi susu dapat menurunkan risiko terkena penyakit tidak menular, seperti jantung dan diabetes.

oleh Umi Septia diperbarui 06 Des 2017, 06:30 WIB
Diterbitkan 06 Des 2017, 06:30 WIB
Bolehkah Minum Susu Hamil Sebelum Kehamilan?
Ilustrasi. Foto : iStockphoto

Liputan6.com, Jakarta Sejak dulu, susu dikenal dengan kandungan kalsium yang berkhasiat untuk pertumbuhan dan mencegah tulang mengalami kerapuhan. Ternyata, tak hanya itu, susu juga memiliki segudang manfaat bagi kesehatan.

Ahli gizi sekaligus dosen ilmu gizi di Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II Dr. Marudut, MPS mengatakan bahwa selain untuk pertumbuhan dan kepadatan tulang, konsumsi susu juga bisa mencegah terkena penyakit tidak menular (PTM) seperti diabetes dan penyakit jantung.

"Kandungan asam lemak dalam susu penting untuk melancarkan metabolisme dalam tubuh. Selain itu, hal ini juga penting untuk menjaga kesehatan terutama untuk menghindari risiko terkena penyakit tidak menular," kata Marudut saat ditemui di acara diskusi cerdas bersama Frisian Flag pada Selasa (5/12/2017) di kawasan Jakarta Pusat.

Lebih jauh Marudut menjelaskan, selain mencegah terkena penyakit tidak menular, kandungan asam lemak dalam susu bisa membantu seseorang untuk mencegah dan mengatasi obesitas.

"Selain mencegah penyakit tidak menular, orang yang minum susu juga lebih mudah mengontrol berat badan. Orang yang minum susu cenderung makan lebih sedikit karena susu memberikan efek kenyang yang lebih lama," kata dia.

 

Saksikan video menarik berikut :

 

Penelitian

Marudut mengatakan bahwa beberapa penelitian yang dilakukan dalam jangka panjang telah mengungkapkan bahwa konsumsi susu dapat menurunkan kadar trigliserida dan insulin puasa.

"American Journal Clinical Nutrition 2013 mengungkapkan penelitian jangka panjang yang dilakukan pada 2000 sampai 2007. Hasilnya ditemukan bahwa orang yang mengonsumsi susu mengalami penurunan trigliserida dan insulin puasa. Ini berkt kandungan asam palmitoleat dalam susu," kata dia.

Selain itu, dia juga mengatakan bahwa orang yang mengonsumsi susu mengalami penurunan risiko diabetes sebanyak dua kali lipat. Hasil ini sejalan denga metaanalisis dan sistematik dari 50 penelitian yang juga mengatakan bahwa asam lemak palmitoleat bisa menurunkan risiko diabetes melitus.

"Selain diabetes, penelitian lainnya yang dilakukan pada 2000 sampai 2010 mengatakan bahwa asam lemak jenuh pada susu juga menurunkan risiko terkena penyakit kardiovaskular sebanyak 38 persen," lanjut dia.

Lebih lanjut dia menjelaskan, susu yang dimaksudkan dalam penelitian tersebut adalah susu murni, yaitu susu pasteurisasi dan susu ultra high temperature (UHT).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya