Liputan6.com, Jakarta Sudah bukan rahasia lagi bahwa merokok berdampak buruk bagi kesehatan tubuh, termasuk kesehatan gigi dan mulut. Berbagai masalah gigi dan mulut mengintai para perokok, terutama perokok berat.
Merokok dapat menyebabkan penyakit radang gusi dan jaringan pendukung gigi, mengganggu aliran darah ke gusi. Akhirnya dapat menyebabkan gigi mudah goyang dan memperlambat penyembuhan luka.
Advertisement
Baca Juga
Berbagai laporan kasus menunjukkan, merokok menjadi faktor terjadinya kanker mulut. Selain itu, statistik memperlihatkan bahwa perokok memiliki kemungkinan enam kali lebih besar untuk mengalami kanker mulut dibanding non perokok.
Kebiasaan merokok juga mengakibatkan bau mulut, dan menyebabkan perubahan warna pada gigi. Noda di permukaan gigi ini muncul karena pengaruh bahan kimia yang terkandung dalam rokok, yaitu nikotin dan tar.
(drg. Martha Mozartha M.Si/Klik Dokter)
Â
Â
Nikotin pada Rokok
Nikotin sebetulnya merupakan zat yang tidak berwarna. Namun ketika bersinggungan dengan oksigen akan berubah warna menjadi kuning. Ketika rokok dihisap atau sekadar diletakkan di dalam mulut, nikotin dan tar dapat masuk ke rongga mulut dan ke lapisan gigi terluar (email).
Hal inilah yang mengakibatkan gigi tampak menguning. Perubahan warna pada gigi ini akan menjadi lebih berat bila lapisan email mengalami kerusakan atau gigi tidak bersih.
Pada orang dengan kebersihan mulut yang buruk, noda akibat rokok ini dapat menumpuk begitu tebal dan bercampur dengan karang gigi. Alhasil, warna gigi berubah menjadi kuning kecokelatan atau bahkan coklat gelap.
Agar hal tersebut tidak terjadi, Anda perlu mengurangi atau bahkan berhenti merokok. Untuk menjaga gigi tetap bersih dan putih, orang yang merokok harus memperhatikan kesehatan gigi dan mulut secara ekstra.
Â
Advertisement
Gigi Perokok Tetap Bisa Putih dan Sehat
Anda harus menyikat gigi setidaknya dua kali sehari terutama sebelum tidur, membersihkan sela gigi dengan dental floss, serta menggunakan obat kumur antiseptik. Gunakan juga pasta gigi dengan bahan aktif dan abrasif yang dapat membantu merontokkan noda akibat nikotin dan tar.
Noda akibat nikotin dan tar ini bersifat ekstrinsik, artinya dapat dihilangkan. Bila sudah terlanjur menumpuk dan melekat erat di permukaan gigi, noda akan lebih sulit dibasmi dengan menyikat gigi.
Bila noda pada gigi sudah sulit dihilangkan, Anda harus mendapatkan bantuan dari dokter gigi. Selain itu, Anda juga memang harus memeriksakan gigi secara rutin ke dokter gigi, setidaknya enam bulan sekali. Tidak hanya untuk membersihkan karang dan noda rokok pada gigi, tapi juga memeriksakan keadaan rongga mulut.