Liputan6.com, Jakarta Dalam sebuah wawancara dengan The Guardian, Pink bercerita secara terbuka tentang gairah seksnya yang pasang surut dengan suaminya, Carey Hart.
Turunnya gairah seks yang dirasakan Pink, diawali dengan kegalauannya dalam menilai pasangannya yang telah menemaninya selama 16 tahun. Menurutnya, ada "kekeringan" yang terasa di dalam pernikahannya.
Baca Juga
"Ada saat di mana saya melihat Carey adalah orang yang bijaksana, logis, konstan ... dia seperti batu. Dia orang yang baik dan juga ayah yang baik," jelasnya.
Advertisement
Akan tetapi, ada momen di mana Pink merasa ia tak sepenuhnya. Hingga hal buruk mungkin saja terjadi pada pernikahannya, seperti perceraian.
Perlahan Pink merasa jika tak ada kesamaan dengan mantan pembalap itu. Tiba-tiba merasa ia tak suka apa pun yang dilakukan oleh Carey. Masalah ini terus berlangsung selama satu tahun.
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Setop bercinta
Bahkan, Pink mengakui jika ia tak berhubungan seks dengan suaminya selama fase kebimbangannya itu, selama satu tahun. Namun, ia percaya jika pernikahannya tetap bisa bertahan jika ia dan Carey terus memperjuangkannya.
"Monogami adalah sebuah pekerjaan! Tapi bila Anda menjaganya, (hubungan) itu akan membaik lagi," ujar Pink.
Seperti diketahui, Pink dan Carey bertemu pada 2001, menikah pada 2006 dan berpisah pada 2008 selama dua tahun. Kemudian kembali lagi bersatu pada 2010.
Setelah satu tahun bersama, Pink melahirkan anak pertamanya, Willow dan anak keduanya, Jameson, pada 2016.
Advertisement