Liputan6.com, Jakarta Setiap tanggal 22 Desember, bangsa Indonesia memperingatinya sebagai Hari Ibu. Namun tak banyak yang tahu asal-usul dipilihnya tanggal ini sebagai Hari Ibu.
Hari Ibu tak bisa dilepaskan dari Kongres Pemuda Indonesia yang digelar 28 Oktober 1928. Gema Sumpah Pemuda dan lagu Indonesia Raya menggugah para pimpinan kaum perempuan untuk membuat suatu kesatuan.
Baca Juga
Penumpang Batik Air Tolak Anaknya Dipakaikan Sabuk Pengaman, Bikin Delay 1 Jam hingga Diturunkan dari Pesawat
Bagaimana Cara Mencegah dari Stunting? Begini Peran Ibu dan Ayah Ciptakan Anak yang Sehat!
Perayaan Hari Ibu Bersama Anna Mariana Jadi Refleksi Peran Sosok Ibu dalam Keluarga dan Budaya Wastra
Kemudian, para perempuan pejuang pergerakan kemerdekaan pada 22-25 Desember 1928 menggelar Kongres Perempuan Indonesia (KPI). Kegiatan ini digelar di Yogyakarta seperti mengutip informasi dari website resmi KemenPPA terkait pedoman peringatan Hari Ibu di 2016.
Advertisement
Salah satu keputusan dari kegiatan ini terbentuk organisasi Perikatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia (PPPI).
Organisasi ini memiliki semangat bahwa perempuan bersama laki-laki berjuang meningkatkan martabat bangsa Indonesia yagn merdeka. Serta berjuang bersama-sama meningkatkan harkat dan martabat perempuan Indonesia menjadi perempuan yang maju.
Â
Saksikan juga video menarik berikut:
Pengukuhan Hari Ibu
Pada Kongres Perempuan Indonesia III di Bandung pada 1938 dinyatakan bahwa 22 Desember sebagai Hari Ibu.
Pemerintah mengukuhkan ini pada 1959. Hal ini tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur.
Peringatan Hari Ibu oleh bangsa Indonesia diperingati tidak hanya untuk menghargai jasa-jasa perempuan sebagai seorang ibu saja. Juga jasa perempuan secara menyeluruh, baik sebagai ibu dan istri maupun sebagai warga negara, warga masyarakat. Juga sebagai abdi Tuhan Yang Maha Esa, serta sebagai pejuang dalam merebut, menegakan dan mengisi kemerdekaan dengan pembangunan nasional.
Â
Advertisement