Dalam 2 Hari, Campak Kembali Telan Korban Jiwa di Asmat

Jumlah korban meninggal akibat penyakit campak di Asmat terus bertambah. Dalam 2 hari, empat orang meninggal dunia.

oleh Aretyo Jevon Perdana diperbarui 18 Jan 2018, 18:30 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2018, 18:30 WIB
Wabah Campak dan Gizi Buruk di Asmat
Wabah Campak dan Gizi Buruk di Asmat. (Liputan6.com/Katharina Janur)

Liputan6.com, Jakarta Penanganan terhadap korban KLB campak di Kabupaten Agats-Asmat, Provinsi Papua masih terus dilakukan. Pemerintah Daerah yang mengawali penanganan, hingga saat ini pun terus meninjau distrik-distrik yang terkena wabah campak. Penyakit ini telah menelan banyak korban jiwa.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Agats-Asmat, dr. Steven Langi mengungkapkan bahwa korban meninggal karena campak bertambah menjadi 67 jiwa. Jumlah ini meningkat dari dua hari yang lalu ketika tim Health Liputan6.com menghubungi mantan direktur RSUD Asmat tersebut. 

"Sekarang jumlahnya jadi 67 orang. Ini belum laporan dari semua distrik, baru beberapa," tutur Steven saat diwawancarai Health Liputan6.com, Kamis (18/1/2018).

Tak hanya itu, jumlah korban yang terserang penyakit campak di Asmat pun kini menjadi 524 orang. Hingga saat ini, Pemerintah Daerah terus memantau jumlah kasus campak di setiap distrik yang ada di Kabupaten Agats-Asmat. 

 

Simak juga video berikut ini :

Tim Keuskupan Juga Turun Tangan

Wabah Campak dan Gizi Buruk di Asmat
Wabah Campak dan Gizi Buruk di Asmat. (Liputan6.com/Katharina Janur)

Kabidkesmas Dinkes Kab. Agats-Asmat, dr. Steven Langi, mengungkapkan beberapa pihak turut membantu Pemda turun ke lapangan. Salah satunya yaitu tim dari Keuskupan Agats-Asmat yang dikepalai Uskup Agats-Asmat, Mgr. Aloysius Murwito, OFM.

Steven pun mengatakan tim dari keuskupan sudah terjun ke lapangan semenjak ditetapkannya Kab. Agats-Asmat mengalami KLB Campak.

"Saat ini, tim keuskupan sedang turun ke lapangan, bantu distribusi bantuan ke beberapa titik," tutup Steven.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya