Berat Badan Mau Turun? Kurangi Makan Kerupuk

Kerupuk adalah penghambat kita untuk menurunkan berat badan

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 26 Jan 2018, 07:30 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2018, 07:30 WIB
6 Kue Khas Lebaran, Mana Incaranmu?
Jika kamu membuka kaleng biskuit ternyata isinya bukan biskuit, jangan kaget, hampir bisa dipastikan isinya adalah Rengginang. Makanan ringan ini sejenis kerupuk yang terbuat dari beras atau ketan. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Berat badan akan turun dengan mudah jika kita bisa mengurangi kalori sehari-hari sebesar 500 kilokalori. Cara paling gampang adalah dengan menyingkirkan kerupuk dari piring makan kita.

Diana F Suganda, Spesialis Gizi Klinik dari Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro Jaya, membeberkan besaran kalori yang ada pada sebuah kerupuk. Dia menyebut bahwa besaran dari satu kerupuk putih sagu adalah 200 kilokalori.

"Kerupuk yang bawang, yang berwarna merah, kuning, hijau itu, 10 bulatan saja berjumlah 200 kalori. Cut kerupuk sudah defisit (mengurangi atau memangkas) kalori 200 kilokalori," kata Diana pada sebuah diskusi belum lama ini.

Dia tentu saja menyayangkan kebiasaan makan orang Indonesia saat menyantap semangkuk bubur atau seporsi gado-gado. Kita bisa mencamil kerupuk dengan bumbu-bumbu yang tersisa padahal kalorinya besar sekali.

"Baru makan kerupuk saja, sudah 400 kalori yang masuk ke tubuh," kata Diana.

 

Selain Singkirkan Kerupuk, Cara Lain Pangkas Kalori

Cara Mendeteksi Kerupuk yang Digoreng Pakai Plastik
Cara Mendeteksi Kerupuk yang Digoreng Pakai Plastik

Cara lain yang dapat kita lakukan guna memangkas besaran kalori yang masuk adalah dengan tidak mencampur mayones saat makan salad. Juga membiasakan minum air putih dan menjauhkan minuman soda dari jangkauan tangan.

"Kalau memang pengin jajan banget, share your friend. Bagi dosanya berdua biar engga gemuk sendiri," kata Diana.

Sebenarnya mudah sekali untuk menurunkan berat badan itu. Tidak perlu sampai melakukan diet-diet yang belum tentu sehat.

Poin penting pertama yang harus dipahami adalah, energi yang masuk harus lebih sedikit daripada energi yang keluar. Kalau energi yang masuk terlalu banyak dari aktivitas itu sendiri, pasti terjadi kenaikkan berat badan.

"Asupan dikurangi, gerakan diperbanyak intinya. Sehingga terjadi defisit kalori," kata Diana.

Olahraga yang bisa kita jalankan juga cukup mudah, jalan saja selama 30 menit.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya