Deteksi Kanker Lebih Dini, Pakar: Peran Survivor Sangat Membantu

KPKN ajak survivor membagikan pengalamannya saat mereka menderita dan berjuang melawan kanker

oleh Aretyo Jevon Perdana diperbarui 05 Feb 2018, 20:00 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2018, 20:00 WIB
KPKN Ajak Survivor Membagikan Pengalamannya Saat Menderita Kanker
Survivor kanker menceritakan perjuangan melawan penyakitnya

Liputan6.com, Jakarta Komisi Penanggulangan Kanker Nasional (KPKN) mengedukasi para survivor kanker agar nantinya mau membagikan pengalaman dan perjuangan mereka pada masyarakat. Bertempat di Aula Auditorium Prof. Dr. G.A. Siwabessy, Senin (5/2/2018), sejumlah survivor kanker dan LSM menghadiri acara bertajuk 'We Can, I Can'. 

Ketua KPKN, Prof. Dr. dr. Soehartati Gondhowiardjo, Sp.Rad(K), Onk.Rad, ungkap pentingnya mengedukasi masyarakat dalam rangka pencegahan kanker. Survivor jadi salah satu agen para dokter untuk memberi pengetahuan pada masyarakat melalui pengalamannya.

"Mereka kan mengalami secara langsung. Ya satu-satunya cara agar masyarakat lebih aware ya, melalui mereka ini," ujar Soehartati. 

Profesor di bidang onkologi radiasi ini juga berharap agar masyarakat berani untuk mendeteksi dini. Dia menjelaskan beberapa kanker seperti kanker payudara dan kulit, bisa dideteksi secara mandiri.

"Harus lebih berani mendeteksi dini, jangan malah takut. Hal ini juga untuk menangani mereka lebih cepat," jelas Soehartati.

 

Simak juga video menariuk berikut :

Aldi Taher Tulis Lagu Cancer Go Away
Aldi Taher ciptakan lagu untuk survivor kanker di seluruh dunia (Dok: @alditaher.official/Instagram)

Upaya preventif kanker adalah yang paling lambat

Acara ini dibuka oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, dr. H. Muhammad Subuh, MPPM. Melalui pidato pembukaannya, Subuh mengungkapkan pentingnya pencegahan dan bukan hanya pengendalian penyakit kanker.

Dia menyadari selama ini, persoalan kanker lebih banyak berfokus pada pengendalian daripada pencegahan.

"Upaya preventif paling lambat adalah kanker. Maka dari itu, baik jika masyarakat mengetahui upaya pencegahannya," kata Subuh. 

Acara ini sendiri berlangsung selama 3 hari, mulai tanggal 5-7 Februari 2018.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya