Liputan6.com, Jakarta Seks adalah bagian penting dalam pernikahan. Lantas, apa jadinya ketika salah satu pihak tak lagi tertarik secara seksual atau kehilangan gairah seks pada pasangannya?
Ternyata, hal ini merupakan salah satu pertanyaan yang sering ditanyakan oleh pasangan yang sudah menikah.
Baca Juga
Amanda contohnya. Hubungannya dengan pasangannya, Charlie, baik-baik saja. Namun secara seksual, Amanda mengaku, Charlie tidak membuatnya bergairah walau pria itu adalah pasangan yang sangat baik.
Advertisement
Jadi, apa yang harus dilakukan ketika hal ini terjadi? Melansir Health, Rabu (18/4/2018), para pakar hubungan mengatakan solusinya bergantung pada beberapa faktor berikut:
Apakah kamu biasanya merasakan tarikan seksual?
Jika kamu merasa tak tertarik secara seksual pada pasangan, tanya pada diri sendiri, "Apakah aku tertarik pada orang lain?" saran terapis asal Chicago Karla Ivankovich, PhD, konselor klinis di OnePatient Global Health.
Jika jawabannya adalah tidak, dan kamu kehilangan gairah seks secara menyeluruh, bisa jadi ada potensi masalah medis yang tidak ada hubungannya dengan pasanganmu.
Beberapa obat, seperti antidepresan atau pil KB, dikenal bisa mengerem gairah seks. Begitu juga dengan beberapa kondisi seperti, depresi, stres, dan kecemasan.
Â
Saksikan juga video menarik berikut:
Â
Â
Kesal atau Faktor Mantan?
Akui rasa kesalmu pada pasangan
Seringnya, ketertarikan seksual yang hilang lebih dipengaruhi oleh faktor psikologis dibanding faktor fisik. "Jika suatu hubungan panas di awal dan ketertarikan itu mendingin seiring waktu, sumbernya sering karena rasa marah yang dipendam," ujar Isadora Alman, terapis seks, pernikahan dan keluarga dari Kalifornia.
"Kamu pada awalnya bisa jadi tidak tahu penyebab kemarahanmu, tapi sampai kamu bisa mengungkapkannya, kamu tidak akan bisa merasakan ketertarikan."
Mencari tahu penyebab kemarahan kamu mungkin membutuhkan sesi khusus bersama terapis. Atau melakukan aktivitas seperti membuat jurnal dan meditasi. Sambil kamu mempertimbangkan kemungkinan ini, pikirkan juga perubahan potensial apa yang terjadi saat kamu mulai kehilangan gairah--bisa jadi pertengkaran yang parah atau pengkhianatan emosi yang membuat cara pandangmu terhadap pasangan berubah.
Pertimbangkan kemungkinan masih tertarik pada mantan
Saat bertemu dengan Charlie, Amanda mengatakan dia masih berkutat dengan hubungan penuh gairah yang baru saja berakhir. Mantan pasangannya berselingkuh, namun mereka masih saling kontak dan ketertarikannya pada sang mantan tak pernah pudar. Tak heran jika kemudian dia sulit merasakan ketertarikan dengan pasangan barunya--gairahnya masih fokus pada pasangan lama.
"Jika kamu masih bergelut dengan hubungan sebelumnya, sangatlah tidak mungkin untuk bisa melangkah ke depan," ujar Ivankovich. Kamu harus memutus semua kontak dengan orang yang masih membuatmu tertarik; blok nomor teleponnya, surel, dan akun media sosial.
Dengan melakukan hal ini, kamu secara pelan-pelan akan bisa merasakan percikan dengan orang lain atau pasangan barumu.
Jika ketertarikanmu dengan orang baru ini belum juga terbangun, tanyakan pada dirimu, apa alasanmu memilihnya.
Jika sebelumnya kamu diselingkuhi, kamu mungkin akan memilih seseorang yang bertolakbelakang dengan mantanmu, karena hal itu akan memberimu rasa aman," lanjut Ivankovich.
Advertisement
Jujur, Jujur, dan Jujur
Ungkapkan pada pasangan bagaimana caranya membuatmu terangsang
Bisa jadi alasanmu tidak merasakan ketertarikan seksual karena pasangan selalu luput menekan tombol yang tepat. "Bicara pada diri sendiri sebelum berbicara pada pasangan," saran Alman. "Apa yang kamu inginkan dan tidak kamu dapatkan? Apakah pasangan melakukan sesuatu yang membuat gairahmu padam?"
Bicaralah dengan lugas saat menyampaikan hal-hal yang memberimu kenikmatan. Jangan berharap pasangan akan bisa membaca pikiran atau memahami sinyal-sinyal yang kamu kirimkan.
Bicarakan dengan jujur
Jika kamu sudah memberikan jarak dan waktu untuk tumbuhnya ketertarikan seksual, dan masih belum berhasil juga, kalian perlu melakukan perbincangan, saran Alman. Lagipula, ada kemungkinan besar pasangan akan bertanya-tanya dan menyadari kalau ada sesuatu yang terjadi.
Walaupun hal ini bisa membuatnya terluka, akan lebih baik untuk membicarakannya secara terbuka. "Kalian berdua harus berada dalam keadaan santai dengan suasana hati yang baik, di luar kamar tidur, dengan ketersediaan waktu yang banyak," lanjut Alman.
Pada akhirnya, keputusan untuk melanjutkan hubungan atau tidak, adalah keputusan yang ditentukan oleh masing-masing pasangan, ujar Alman.
"Beberapa orang tetap bisa merasa bahagia tanpa seks, sementara yang lain tidak bisa menghadapinya. Sangatlah sulit untuk mendapatkan pendamping sekaligus seks yang panas; terkadang, pasangan harus menentukan pilihan apakah ingin membentuk hubungan yang baik tanpa seks yang panas."
Semuanya boleh-boleh saja, selama keputusan itu diambil berdua dan telah dibicarakan secara terbuka.