Liputan6.com, Jakarta Saat ini, banyak penelitian yang melakukan riset untuk mencari cara bagaimana manusia bisa hidup berkoloni di planet lain seperti Mars. Tantangannya tidak hanya mengenai sumber makanan, struktur, dan perang akan unsur-unsur yang tidak cocok bagi tubuh manusia, namun juga soal seks dan cinta.
Sebuah makalah penelitian yang diterbitkan di Futures, para ilmuwan internasional melakukan penelitian mengenai tantangan reproduksi di permukaan planet merah itu.
Baca Juga
Melansir New York Post pada Kamis (31/5/2018), ini merupakan suatu hal yang berisiko. Namun, jika manusia berhasil mengandung, membawa, dan melahirkan anak-anak di planet tersebut, hal itu bisa menjadi permulaan dari spesies baru.
Advertisement
Para peneliti sendiri melihat sejumlah besar potensi masalah yang akan muncul ketika manusia siap hidup di Mars.
Yang paling utama tentu adalah gravitasi yang rendah. Lingkungan semacam ini bisa menjadi ancaman serius pada proses konsepsi dan kehamilan yang mungkin terlihat lebih sederhana di bumi.
Dengan hanya sepertiga gravitasi Bumi, para penjelajah Mars akan mengalami berbagai masalah kesehatan. Mereka akan mengalami memburuknya kondisi otot dengan cepat, hingga lemahnya struktur tulang. Bahkan, astronot biasa saja terkadang mengalami masalah penglihatan hingga perubahan bentuk otak.
Hal itu baru yang dialami oleh orang dewasa sehat di ruang angkasa. Belum diketahui bagaimana dampak lingkungan planet lain terhadap ibu manusia yang membawa anak dalam kandungannya di Mars.
Simak juga video menarik berikut ini:
Â
Tak Ada Cinta di Planet Mars
Makalah ini juga meneliti tantangan yang dihadapi dalam sebuah koloni kecil manusia di planet tersebut.
Konsep "cinta" mungkin harus dikesampingkan dan digantikan dengan kepentingan murni bertahan hidup. Sehingga, pria dan wanita harus dipasangkan secara biologis, bukan dengan emosi.
Selain itu, beberapa individu mungkin tak akan diizinkan untuk memiliki anak karena sifat yang tidak diinginkan dan menjadi risiko bagi semua koloni.
Selain itu, para peneliti juga mencatat bahwa perubahan gen pada bayi di Mars masa depan mungkin bisa meningkatkan prospek bertahan hidup. Namun, mereka tak akan bisa hidup di Bumi dengan normal.
Â
Advertisement