31 Juta Anak dari Sabang hingga Merauke Bakal Jalani Imunisasi MR

Sekitar 31 juta anak yang tinggal di ribuan pulau yang tersebar di Sumatera hingga Papua akan divaksin tepat pada Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Agu 2018, 06:30 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2018, 06:30 WIB
Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengakui banyak tantangan dalam pelaksanaan imunisasi MR di Indonesia (Liputan6.com/ Eka Hakim)
Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengakui banyak tantangan dalam pelaksanaan imunisasi MR di Indonesia (Liputan6.com/ Eka Hakim)

 

Liputan6.com, Jakarta Sekitar 31 juta anak yang tinggal di ribuan pulau yang tersebar di Sumatera hingga Papua akan divaksin tepat pada Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).

Kesempatan imunisasi MR akan diberikan kepada para siswa/i di sekolah-sekolah, kemudian akan dilanjutkan dengan pemberian di Posyandu, Puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya. Imunisasi MR ini tidak dipungut biaya alias gratis.

Setelah masa kampanye berakhir, pelaksanaan pada tahun selanjutnya, imunisasi MR akan masuk ke dalam jadwal imunisasi rutin secara bertahap (diberikan pada anak usia 9 bulan, 18 bulan dan anak kelas 1 SD/sederajat).

Selaras dengan hal tersebut, Kepala Perwakilan UNICEF di Indonesia, Gunilla Olsson, menyatakan bahwa vaksin campak telah mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat global: sejak tahun 2000, sekitar 15,6 juta kematian anak telah dicegah melalui imunisasi campak global.

“Semua anak memiliki hak untuk bertahan hidup dan berkembang, serta menerima perlindungan dari penyakit mematikan. Di Indonesia dan di seluruh dunia, UNICEF dan para mitranya bekerja sama untuk memastikan semua anak terlindungi dari Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I), terutama anak-anak yang paling sulit dijangkau dan paling membutuhkan,” ujar Olsson.

“Setelah berhasil memvaksinasi lebih dari 35 juta anak-anak melawan campak dan rubella di Jawa tahun lalu, semua mitra sekarang bertujuan untuk mengimunisasi lebih dari 31 juta anak yang tinggal di ribuan pulau yang tersebar di tiga zona waktu, dari Sumatra ke Papua - setara dengan jarak antara London dan New York. Ini adalah tugas menantang yang memerlukan perencanaan yang matang, mobilisasi besar, dan kemitraan yang kuat, ” tambah Olsson.

Perwakilan WHO untuk Indonesia, Dr. N. Paranietharan, menyatakan bahwa kegiatan kampanye MR ini dilaksanaan dengan dukungan teknis dari WHO dan mitra. Hal ini merupakan langkah besar untuk mengurangi kematian dan penderitaan anak.

"Fokus kami adalah untuk melindungi anak-anak Indonesia dari campak dan rubella dengan menutup kesenjangan imunitas, yang sekarang dipercepat melalui pelaksanaan fase kedua dari kampanye imunisasi MR. WHO telah bermitra dengan Indonesian Pediatric Society (IPS) untuk keterlibatan proaktif dan kolaborasi, dan 95% cakupan di semua tingkatan”, tutur Paranietharan.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya