Liputan6.com, Bandung Puluhan sopir ambulans di Kota Bandung, Jawa Barat mendapatkan pelatihan untuk melakukan pertolongan pertama terhadap pasien yang mengalami kecelakaan dan bencana alam. Pelatihan yang diberikan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) ini bertujuan menambah keterampilan sopir ambulans dalam melakukan tindakan pertolongan pertama.
Juru bicara Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung Priyo Handoko mengakui, tidak semua sopir ambulans memiliki kemampuan untuk melakukan tindakan pertolongan pertama. Karena kata Priyo, selama ini sopir ambulans hanya bertugas mengantarkan pasien yang telah ditangani oleh petugas medis.
"Pelatihan ini tujuannya untuk menambah ilmu pertolongan pertama khsususya bagi driver ambulans se-Kota Bandung, yang hari ini diwakili oleh 30 peserta. Idealnya sopir ambulans ini selain harus mahir mengemudi, mereka juga harus mempunyai ilmu pertolongan pertama untuk menolong pasien di lapangan," kata Priyo di Bandung, Selasa, 25 September 2018.
Advertisement
Priyo mengatakan materi lain yang diberikan kepada puluhan sopir ambulans itu terdiri dari sistem rujukan dan sistem penanggulangan pasien gawat darurat (SPGDT), penggantian klaim pasien kecelakaan, penilaian penderita, resusitasi jantung paru-paru (CPR), trauma dan pemindahan penderita. Priyo menyebutkan pelatihan itu dilakukan selama tiga hari di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat dari tanggal 24 - 26 September 2018.
PMI Kota Bandung menyatakan peserta pelatihan itu adalah para sopir ambulans dari Klinik Darul Tauhid, Yayasan Istiqomah, Yayasan Percikan Iman, PP Persis, Rumah Sakit Muhammadiyah, Klinik PT Bio Farma, Klinik Pratama Widya Bakti Inti, DPD PDIP, DPD dan DPW Nasdem, Bidokkes Polda Jawa Barat, Yayasan Nusantara Baitul Rahman, PT Senopati Satrya Sakti, Klinik Pertamina, DPD Golkar, Santosa Hospital, Yayasan Al Muflihun, PMI Medical Centre, Dinas Penanggulangan Kebakaran serta PMI Kota Bandung.