Liputan6.com, Jakarta Mengorek hidung dengan jari atau tangan, atau yang biasa kita kenal dengan ngupil, ternyata bisa menyebarkan bakteri berbahaya. Yang lebih buruk, bisa menyebabkan pneumonia.
Hal ini diungkap dalam sebuah penelitian yang dipublikasi di European Respiratory Journal. Ini adalah penelitian pertama yang menunjukkan bahwa penularan bisa terjadi melalui kontak antara hidung dan tangan. Salah satu caranya adalah dengan mengupil.
Baca Juga
Melansir New York Post, Senin (15/10/2018), peneliti utama Dr Victoria Connor, peneliti klinis di Liverpool School of Tropical Medicine dan Royal Liverpool Hospital, Inggris mengatakan, infeksi pneumokokus adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia. Diperkirakan, infeksi itu bertanggung jawab atas 1,3 juta kematian pada anak-anak di bawah lima tahun setiap tahunnya.
Advertisement
"Orangtua dan orang-orang dengan penyebab lain dari gangguan kekebalan seperti penyakit kronis, juga berisiko tinggi terkena infeksi pneumokokus,"Â ucap Connor.
Simak juga video menarik berikut ini:
Â
Membersihkan tangan menjadi penting
Para peneliti menemukan, bakteri tersebut bisa berpindah dari tangan ke hidung hanya dengan mengorek, mencolek, atau menggosok dengan punggung tangan mereka.
"Ini mungkin tidak realistis karena membuat anak berhenti mengupil dan menggosok hidung mereka. Kehadiran bakteri kadang-kadang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak- anak dan dapat mengurangi peluang mereka untuk membawanya lagi di kemudian hari, sehingga tidak jelas apakah benar-benar mengurangi penyebaran pneumokokus pada anak-anak adalah hal terbaik," kata connor.
Namun, untuk orangtua, penelitian ini menunjukkan bahwa tangan cenderung menyebarkan bakteri penyebab radang paru-paru. Ini mungkin menjadi penting ketika anak-anak melakukan kontak dengan kerabat mereka yang lebih tua, atau dengan sistem kekebalan tubuh yang kurang.
"Dalam situasi ini, memastikan kebersihan tangan yang baik atau membersihkan mainan atau permukaan, mungkin akan mengurangi transmisi dan risiko terkena infeksi pneumokokus seperti pneumonia," dia menjelaskan.
Advertisement