Liputan6.com, Jakarta Salah satu korban Lion Air JT 610 yang jatuh pada Senin, 29 Oktober 2018 lalu adalah dokter Ibnu Hantoro. Pria 33 tahun ini belum lama ini menyelesaikan pendidikan spesialis penyakit dalam. Seperti apa sosoknya?
"Beliau orang baik dan rajin," kata dosen pembimbing Ibnu yang juga dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Ari Fahrial Syam, dalam pesan singkat ke Liputan6.com.
Baca Juga
Dedikasi Ibnu membuat karya ilmiah yang terpublikasi di jurnal terindeks di Pubmed:Acta Medica Indonesiana dan Journal Health and Quality of Life Outcomes (Grup BioMed Central).
Advertisement
Ibnu meneliti kualitas hidup 124 pasien dispepsia fungsional yang berobat ke RS Cipto Mangunkusumo Jakarta.
"Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kualitas hidup pasien dengan sakit maag kronis fungsional akan terganggu," kata Ari.
Pada penelitian ini juga dinilai mengenai faktor risiko yang memperburuk kualitas hidup pasien tersebut. Ternyata kecemasan atau ansietas, depresi, usia yang semakin tua, jenis kelamin wanita, beratnya gejala serta pendidikan yang rendah berhubungan dengan buruknya kualitas hidup pasien dengan sakit maag kronis tersebut.
"Sebagai pembimbing saya sangat puas atas kinerja Beliau. Mudah dihubungi dan segera melakukan arahan-arahan yang diberikan," kata Ari.
Aktif berkegiatan
Selama melakukan penelitian di Divisi Gastro Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI RSCM, Ibnu adalah sosok yang juga aktif. Ia kerap hadir dan membantu kegiatan-kegiatan ilmiah di lingkungan gastroenterologi.
Bahkan, beberapa kali Ibnu juga berkenan mendampingi pembicara atau pakar yang datang dari luar negeri. Usai meraih titel dokter spesialis penyakit dalam, Ibnu bertugas sebagai Dokter Wajib Kerja Dokter Spesialis di RSUD Kota Bangka Tengah.
Ia izin pulang ke Jakarta selama tiga hari untuk mengikuti ujian calon Pegawai Negeri Sipil pada Sabtu, 27 Oktober 2018. Lalu, pada Senin, 29 Oktober dia akan kembali bekerja di sana.Â
Setelah berhasil menjadi dokter spesialis penyakit dalam, masih ada banyak cita-cita ayah dua anak ini. Menurut sang istri yang juga dokter spesialis rehabitilasi medis, Ibnu bercita-cita menjadi konsultan hematologi onkologi medik. Ia juga berharap bisa mengembangkan peningkatan kualitas hidup pasien dengan penyakit kronis.
Â
Â
Saksikan juga video menarik berikut:
Advertisement