Jelang Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Dokter Paru Ingatkan Nakes untuk Gali Keluhan Tersembunyi Pasien

Dokter ingarakan kepada nakes untuk gali lebih dalam pasien yang mengaku tidak memiliki keluhan. Hal ini mengingat beberapa pasien tidak menyadari gejala yang dialaminya, terutama jika gejala tersebut telah berlangsung lama.

oleh Benedikta DesideriaAde Nasihudin Al Ansori diperbarui 24 Jan 2025, 09:00 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2025, 09:00 WIB
Tulisan Resep Obat Sangat Jelek, Netizen Mengolok-olok Dokter Ini
Ilustrasi jelang pemeriksaan kesehatan gratis | Via: istimewa... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Program andalan Presiden Prabowo Subianto yang rencananya bakal berjalan pada Februari 2025 adalah pemeriksaan kesehatan gratis. Program ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat sistem kesehatan nasional demi memastikan masyarakat sehat dan mendeteksi dini penyakit.

Jelang pelaksanaan program tersebut dokter spesialis paru dan pernapasan Eka Hospital Depok, Gatut Priyonugroho, mengingatkan bahwa saat pemeriksaan kesehatan gratis di puskesmas nakes akan mendapati pasien dengan berbagai kondisi.

“Ada pasien yang datang tanpa keluhan, ada yang datang dengan keluhan," kata Gatut.

"Ada yang awalnya tanpa keluhan tapi sesudah ditanya ternyata ada keluhan,” lanjutnya.

Bagi pasien yang mengaku tidak memiliki keluhan, Gatut mengatakan dokter tetap harus melakukan penelusuran lebih lanjut. Pertanyaan terkait riwayat sesak napas, batuk, nyeri dada, hingga batuk darah perlu diajukan untuk mendeteksi potensi masalah kesehatan.

Pendalaman ini penting karena beberapa pasien tidak menyadari gejala yang dialaminya, terutama jika gejala tersebut telah berlangsung lama. Misalnya pada pasien dengan batuk yang sudah terlalu lama hingga dia tidak lagi menganggapnya sebagai masalah.

"Misalnya, kakek-kakek sudah biasa berdeham ‘ehem ehem’ itu udah batuk. Tapi ketika ditanya ‘Bapak ada batuk enggak?” dia bilang enggak ada karena sudah bertahun-tahun seperti itu."

 

 

Bila Diperlukan Jalani Tes Lanjutan

Bermain Hujan Tak Selalu Negatif, Dokter: Bisa Berperan Layaknya Vaksin untuk Anak
Dokter spesialis paru dan pernapasan Eka Hospital Depok, Gatut Priyonugroho, soal bermain hujan, Jakarta (21/1/2025). Foto: Liputan6.com/Ade Nasihudin.... Selengkapnya

Pemeriksaan perlu dilanjut dengan cek fisik atau pemeriksaan jasmani, lanjut Gatut.

“Nanti dokter akan membuat asesmen, dari asesmen ini baru ada tindak lanjutnya. Umpama ini pasien diperiksa di puskesmas dan ternyata dinilai bisa ke arah TBC maka perlu pemeriksaan lanjutan, cek dahak.”

Beberapa puskesmas memiliki fasilitas untuk pemeriksaan paru lanjutan. Tapi banyak pula yang tidak, maka perlu dibuatkan surat pengantar untuk dirujuk ke rumah sakit.

Tujuan Utama Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin
Menkes Budi Gunadi Sadikin ajak masyarakat rutin cek kolesterol lewat program pemeriksaan kesehatan gratis, langkah penting untuk cegah penyakit kronis dan tingkatkan kualitas hidup. (Foto: Aditya Eka Prawira/Liputan6.com)... Selengkapnya

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, tujuan utama program pemeriksaan kesehatan gratis  adalah memastikan masyarakat Indonesia tetap sehat. Sebab, menjaga kesehatan lebih murah dan bermanfaat dibandingkan mengobati penyakit.

Kementerian Kesehatan menerbitkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/33/2025 tentang Petunjuk Teknis Pemeriksaan Kesehatan Gratis Hari Ulang Tahun.

Program ini, akan diluncurkan serentak di 10 ribu puskesmas dan 20 ribu klinik pada Februari 2025.

Budi mengatakan berharap sekitar 100 juta orang mendapatkan skrining di tahun pertama program.

 

Kapan Pemeriksaan Gratis Dimulai?

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno mengatakan, kick-off program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) diusahakan secepatnya, dan pihaknya berkoordinasi guna memastikan kelancaran program tersebut.

"Kita membahas, menjamin, berusaha keras agar pelaksanaan pemeriksaan kesehatan gratis ini Bisa berjalan dengan lancar dan sukses," kata Pratikno di Jakarta, Kamis, 23 Januari 2025.

Pihaknya mengadakan rapat koordinasi bersama sejumlah kementerian dan lembaga terkait, antara lain Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Kesehatan, Kementerian Agama.

Dia menyebutkan, pihaknya membahas tentang hal-hal yang perlu diputuskan di rapat tingkat menteri, seperti anggaran, infrastruktur, hingga pendataan seperti mengutip Antara.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya