Dua Janin Sukses Jalani Operasi Tulang Belakang saat Masih di Rahim

Dua janin yang masih di dalam rahim dioperasi oleh ahli bedah beberapa minggu sebelum keduanya lahir.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 09 Nov 2018, 14:00 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2018, 14:00 WIB
20160316-Ilustrasi-Bayi-Kembar-iStockphoto
Ilustrasi Bayi Kembar (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Dua janin yang masih di dalam rahim dioperasi beberapa minggu sebelum keduanya lahir. Operasi ini merupakan yang pertama kalinya di Inggris dan dilakukan oleh tim yang terdiri dari 30 dokter dari University College Hospital, London.

Kedua janin mengalami sebuah kondisi yang disebut spina bifida atau sumsum tulang belakang gagal berkembang dengan baik dan memiliki celah di dalamnya.

Biasanya, operasi baru bisa dilakukan setelah bayi lahir. Namun, bila operasi dilakukan lebih cepat, hasilnya akan jauh lebih baik.

Selama operasi 90 menit yang dilakukan di musim panas tahun ini, dokter memotong lubang di rahim yang kemudian dijahit bersama dengan celah tulang belakang yang sudah diperbaiki.

Prosedur ini berisiko menyebabkan persalinan prematur, tetapi para peneliti mengeksplorasi menggunakan metode operasi lubang kunci.

"Ibu diberi beberapa obat yang membantu menenangkan," kata ahli bedah Anne David, dikutip dari BBC, Kamis (8/11/2018).

 

Kondisi Ibu

Ibu dan bayi pulih dengan baik, menurut pihak University College Hospital. Sebelumnya, ibu hamil yang mengalami kondisi janin serupa harus pergi ke luar negeri, seperti Amerika Serikat, Belgia atau Swiss untuk operasi.

"Fantastis," ujar David. "Ibu hamil sekarang tidak harus bepergian keluar dari Inggris. Mereka dapat bersama keluarga di sini. Jadi lebih sedikit biaya yang dikeluarkan."

 

Munculnya Penyakit Ini

Menurut badan amal Shine amal, lebih dari 200 anak dilahirkan dengan spina bifida setiap tahun.

National Health Security (NHS) menyatakan, spina bifida terjadi ketika tabung saraf bayi yang terbentuk awal dari otak bayi dan sumsum tulang belakang tidak terbentuk dengan baik. Kondisi ini menimbulkan celah atau cacat pada sumsum tulang belakang dan tulang belakang.

Operasi ditujukan untuk menutup celah di tulang belakang, tetapi seringkali sistem saraf sudah rusak yang menyebabkan masalah. Misal, kelumpuhan kaki dan inkontinensia (kondisi tidak dapat mengontrol).

Beberapa orang dengan kondisi ini mengalami kesulitan belajar. Tidak diketahui apa yang menyebabkan kondisi ini berkembang selama kehamilan, tetapi kurangnya asam folat dapat meningkatkan risiko terjadi spina bifida.

"Ada beberapa anak yang tumbuh setelah operasi janin dilakukan," ujar David.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya