Liputan6.com, Malang, Jawa Timur Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Jawa Timur termasuk provinsi yang paling rendah laju pertumbuhan penduduk. Laju pertumbuhan penduduk Jawa Timur sebesar 2,1 persen.
Baca Juga
Advertisement
Angka laju pertumbuhan penduduk Jawa Timur tersebut bahkan di bawah rata-rata nasional yang sebesar 2,3 persen. Semakin rendah laju pertumbuhan penduduk artinya pertumbuhan penduduk dapat dikontrol baik.
Dalam acara "South-East Asia Biennial Conference On Population and Health" 2018, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf menyampaikan, laju pertumbuhan penduduk harus dikendalikan dengan baik agar tidak terjadi lonjakan atau ledakan penduduk dalam satu area.
"Jumlah penduduk di ASEAN itu 600 juta jiwa. Sebanyak 40 juta jiwa tinggal di Jawa Timur. Jawa Timur ini termasuk provinsi terbesar yang banyak penduduknya setelah Jawa Barat," jelas Gus Ipul, sapaan akrabnya saat ditemui di The Singhasari Resort, Kota Batu, Malang, Jawa Timur, ditulis Senin (12/11/2018).
Oleh karena itu, pertumbuhan penduduk harus dikendalikan dengan baik. Salah satu caranya dengan menggerakkan sistem Keluarga Berencana (KB). Satu keluarga, cukup mempunyai dua anak.
Saksikan video menarik berikut ini:
Transmigrasi dan faskes
Gus Ipul melanjutkan, ada juga program transmigrasi untuk menekan laju pertumbuhan penduduk. Program ini bekerjasama dengan provinsi yang menerima transmigran Jawa Timur.
"Selain itu, kami juga berupaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Ini melalui peningkatan faskes (fasilitas kesehatan) dan layanan kesehatan," lanjutnya.
Harapan ke depan, Gus Ipul mengungkapkan, program menekan laju pertumbuhan penduduk dapat dipahami masyarakat. Bahwa kita perlu mengendalikan laju jumlah penduduk, yang mana akan membuat masyarakat makin sejahtera.
Advertisement