Liputan6.com, Jakarta Sesi foreplay alias pemanasan dengan waktu yang lama sudah dilakukan, tapi tak kunjung orgasme saat bercinta? Jika hal ini terus terjadi, kemungkinana ada permasalahan dengan area G-Spot.Â
Menurut dokter kebidanan dan kandungan Ni Komang Dhanasari, bila memang ada masalah dengan area G-Spot, hal tersebut bisa ditangani. Salah satunya dengan terapi berupa injeksi G-Spot. Terapi ini membantu meningkatkan rangsangan di area tersebut agar mampu orgasme.Â
"Caranya dengan menggunakan alat Platelet Rich Plasma (PRP). PRP diinjeksikan ke area G-spot dengan merangsang area bagian atas dinding vagina," jelas Yeni, sapaan akrabnya dalam sesi seminar media Peremajaan Vagina di Jakarta Pusat, Selasa (27/11/2018).
Advertisement
Prosedur injeksi PRP G-Spot dengan cara menyuntikkan dari area di dalam klitoris (O-SHOT) dan ke area vagina bagian atas. PRP memungkinkan lebih banyak pertumbuhan sel dan aliran darah ke seluruh area G-Spot.
Â
Dilansir dari laman Austin Plastic Surgery Institute and Skincare Clinic, saat injeksi dari klitoris, area vagina dioleskan krim anestesi lokal sehingga Anda mengurangi sedikit rasa tidak nyaman selama injeksi.
"Dinding vagina akan terangsang dan mudah orgasme. Cara injeksi ini juga memperluas area G-Spot sehingga ketika penetrasi mudah terangsang," Yeni menambahkan.
Menurut penelitian, lewat terapi ini peningkatan kualitas orgasme mencapai 80 persen.
Â
Saksikan juga video menarik berikut