Jantung untuk Cangkok Terbawa, Pesawat Langsung Putar Arah

Jantung transplantasi tersebut tertinggal di pesawat. Untungnya, organ itu hanya digunakan katupnya saja

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 15 Des 2018, 08:00 WIB
Diterbitkan 15 Des 2018, 08:00 WIB
Pesawat Tergelincir dan Jatuh
Sebuah pesawat berbalik arah gara-gara jantung transplantasi yang tertinggal (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Sebuah pesawat di Amerika Serikat terpaksa berbalik arah akibat ditemukannya jantung manusia. Dilaporkan, organ tubuh itu seharusnya disumbangkan untuk sebuah transplantasi.

Secara tidak sengaja, jantung tersebut tertinggal di dalam sebuah pesawat Southwest Airlines. Hal itu membuat pesawat tersebut kembali ke Seattle. Organ tersebut dimuat di Penerbangan 3606 di Sacramento. Rencananya, benda itu akan dijemput oleh kurir di bandara Seattle-Tacoma tak lama setelah mendarat pada 2.15 siang waktu setempat.

Dilansir dari NBC News pada Jumat (14/12/2018), jantung yang biasanya digunakan untuk transplantasi biasanya memiliki jendela viabilitas (kemampuan hidup) yang ketat. Biasanya sekitar empat hingga enam jam, antara waktu pergi dari donor ke penerima.

Juru bicara Sierra Donor Services Deanna Santana mengatakan, jantung yang tertinggal di pesawat ini hanya akan dipanen katupnya saja. Sehingga, organ tersebut memiliki waktu 48 jam untuk sampai ke laboratorium.

"Penundaan ini tidak akan mempengaruhi jaringan transplantasi. Dia sampai ke laboratorium dengan banyak waktu untuk digunakan," kata Santana.

"Tidak ada pasien di rumah sakit yang menunggu katup."

Simak juga video menarik berikut ini:

 

Mendapatkan penerbangan pengganti

Jantung Anak (iStockphoto)
Sebuah pesawat berbalik arah gara-gara jantung transplantasi yang tertinggal (iStockphoto)

Santana mengatakan, jantung yang hanya digunakan katupnya saja, biasanya diangkut di dalam kargo tanpa seseorang yang membawanya. Setelah dibawa kembali ke Seattle, jantung itu diturunkan dari pesawat. Walaupun begitu, tentu saja kejadian putar balik itu membuat para penumpang harus jadi korbannya.

Untungnya, Southwest memerintahkan pesawat dan kru baru untuk jadwal penerbangan tersebut. Selain itu, ada masalah pesawat yang tidak terkait dengan pengiriman jantung itu.

Ahli ortopedi yang juga seorang penumpang pesawat Dr. Andrew Gottschalk mengatakan, seharusnya tidak perlu hingga memutar arah pesawat. Ini karena jantung tersebut tidak digunakan untuk transplantasi penuh.

"Penumpang merasa senang akibat ketidaknyamanannya, bahkan sangat tidak nyaman, demi menyelamatkan nyawa seseorang," kata Gottschalk.

Sementara itu, pihak maskapai menolak berkomentar mengenai hal-hal yang spesifik. Di luar pernyataan bahwa mereka mengakui adanya kejadian putar balik pesawat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya