Liputan6.com, Jakarta Ketombe juga menyerang kulit kepala bayi. Serpihan putih yang lama kelamaan bisa menyebabkan kerak tersebut, dalam dunia medis lazim dikenal dengan cradle cap.
Menurut Dr Dyan Mega Inderawati dari situs Klik Dokter, cradle cap tidak berhubungan dengan kebersihan atau higienitas seorang bayi. Sampai sekarang pun, belum ada satu penelitian konkret yang mengulas atau menemukan penyebab pasti munculnya ketombe pada bayi.
Baca Juga
Sebab, sebersih apa pun ibu memandikan bayinya, kemungkinan mengalami masalah satu ini tetap terbuka lebar.
Advertisement
"Cuma beberapa peneliti menduga bahwa cradle cap ini erat kaitannya dengan hormon ibu, yang memengaruhi produk kelenjar minyak bayi saat dia lahir," kata Dyan seperti dikutip Health Liputan6.com pada Sabtu, 19 Januari 2019.
Ketombe ini pun bisa saja terjadi lantaran adanya infeksi jamur atau bakteri yang menyerang kulit si Kecil di bagian tubuh mana saja.
Rupanya, cradle cap tak hanya bisa terjadi di kepala, tapi juga di sekitar telinga, mata, hidung, maupun area genitalnya.
Hal-hal semacam ini yang ujung-ujungnya bikin ibu resah. Namun, Dyan, menekankan bahwa permasalahan ketombe ini sebenarnya tak berbahaya, dan dapat dihilangkan dengan cara yang mudah.
Dyan, menambahkan, seiring usia bayi yang terus bertambah, banyaknya ketombe di kulit kepalanya akan berkurang.
"Nantinya benar-benar hilang dan tak muncul lagi," katanya.
Â
Mendeteksi Munculnya Ketombe
Para orangtua diminta tak khawatir menghadapi persolana ini. Sebenarnya, mudah sekali mendeteksi munculnya ketombe di kepala kulit bayi.
Dyan bahkan mengatakan bisa dilihat dengan kasat mata. Karena sebenarnya, cradle cap ini lebih mirip kerak yang tersusun atas lembaran tipis menyerupai ketombe, berwarna putih, dan kekuningan.
"Kerak tersebut umumnya keras, sulit dilepaskan dan memang tidak dianjurkan untuk dilepas paksa," ujarnya.
Â
Advertisement
Bahaya Pelepasan Kerak Secara Paksa
Pelepasan kerak secara paksa dapat menimbulkan iritasi pada kulit bayi yang masih sangat sensitif. Bukan tidak mungkin, di kemudian hari nisa timbul infeksi yang ditandai dengan pembentukan nanah di area tersebut.
"Berita baiknya, cradle cap pada bayi umumnya tidak mengganggu, tidak gatal, tidak menyebabkan bayi rewel, dan tidak berbahaya," kata Dyan.
Oleh sebab itu para orangtua, terutama ibu, agar tidak perlu cemas berlebihan. Kerak di kulit kepala bayi bisa diatasi dengan cara mudah dan murah. Cukup bermodalkan minyak atau baby oil yang kemudian ditempelkan pada kerak tersebut, membiarkan selama beberapa menit, dan kemudian bilas menggunakan sampo khusus bayi yang lembut sambil diusap ringan, ketombe yang menepel akan segera luruh.
"Ingat, hanya usap kepala bayi dengan usapan yang ringan. Jangan pernah memaksa melepas kerak dengan menggosoknya keras-keras," katanya.
Â
Sisir Kepala Bayi
Setelah semuanya dilakukan, Anda dapat menyisir kepala bayi menggunakan sisir berbulu lembut yang dibuat khusus untuk bayi. Tindakan ini berfungsi merontokkan sisa kerak, sehingga kulit kepala bayi benar-benar bersih setelahnya.
Nah, untuk mencegah cradle cap agar tidak terulang kembali, biasakan untuk membersihkan kepala bayi dengan sampo yang lembut setidaknya dua sampai tiga hari sekali.
Dengan demikian, ketombe di kepalanya bisa bersih dan tidak sampai menumpuk membentuk kerak.
"Jika tindakan ini tidak efektif, tak perlu gundah. Kecenderungan terbentuknya cradle cap perlahan akan berkurang dan hilang seiring dengan bertambahnya usia bayi," ujarnya
Â
Advertisement