Liputan6.com, Jakarta Kasus ini menjadi pelajaran orangtua untuk lebih mengawasi anak-anaknya, khususnya dari bahaya pornografi di internet, serta hubungan romantis yang buruk. Seorang gadis 16 tahun di Australia terpaksa harus mengenakan kantung kolostomi seumur hidupnya setelah dia mengikuti adegan porno.
Dilansir dari New York Post pada Kamis (24/1/2019), remaja ini mengalami luka pada ususnya. Dia dilaporkan oleh Australian Broadcasting Company News mengalami hal tersebut ketika mengikuti adegan seks anal dalam film porno yang penuh kekerasan.
Baca Juga
Kasus semacam ini bukan satu-satunya yang pernah terjadi di Australia. Beberapa orang yang kecanduan pornografi mencoba meniru seks agresif yang mereka tonton di internet.
Advertisement
"Saya melihat itu lebih banyak terjadi pada wanita, jadi itu disebabkan oleh pria yang melakukan hubungan seks anal dengan wanita," kata mantan presiden Royal Australian College of General Practitioners Dr. Bastian Seidel pada ABC.
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Â
Sering terjadi di Australia
Salah satu penyelidikan ABC juga mengungkapkan bagaimana pengalaman megnerikan dari seorang wanita nama samarannya adalah "Sarah." Dia mengatakan bahwa mantan pacarnya memaksa perempuan 41 tahun itu melakukan hubungan seks anal. Dia menderita kerusakan saraf pada ususnya dan trauma karena pemerkosaan tersebut.
"Dalam pornografi, itu tidak seperti di kehidupan nyata. Itu bukan seperti kelihatannya. Terlihat bahwa mereka menikmatinya, tapi itu sangat menyakitkan," ungkap Sarah.
Pakar keamanan dunia maya Susan McLean mengatakan, beberapa ahli mengungkap bagaimana para perempuan di usia sekolah menengah mengalami luka serius saat pasangan mereka mencoba apa yang mereka tiru di film porno.
McLean mengatakan, perilaku meniru ini seringkali menggunakan benda-benda yang cukup keras. Selain itu, para gadis-gadis ini juga sering merasa tidak bisa mengatakan tidak.
ABC melaporkan bahwa Australia menempati urutan kesembilan sebagai pengunjung laman PornHub. Mereka berada di belakang India, Inggris, dan Amerika Serikat. Namun, negara tetangga Indonesia itu juga menjadi salah satu negara dengan waktu rata-rata menonton paling lama.
Advertisement