KLB Rabies, Warga Dompu NTB Ikut Berburu Anjing Liar

Adanya KLB Rabies, warga Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) ikut berburu anjing liar.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 19 Feb 2019, 09:00 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2019, 09:00 WIB
Hari Bebas Rabies Internasional, Sudin KPKP Jakarta Timur Vaksinasi Hewan Gratis
Adanya KLB Rabies, warga Dompu NTB ikut berburu anjing liar. (Merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Dompu, Nusa Tenggara Barat Kekhawatiran dan ketakutan masih menyelimuti warga Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) pasca wilayah tersebut ditetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) Rabies pada 15 Januari 2019. Setiap kali ada warga yang digigit anjing liar, warga lain akan ramai-ramai berburu dan menangkap anjing.

Kondisi tersebut dianggap sebagai bentuk empati dan simpati pada warga yang digigit anjing. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Dompu, Zainal Arifin mengungkapkan, respons warga yang ikut menangkap anjing liar memang ada.

"Iya, jadi ada warga yang digigit anjing liar. Lantas warga lainnya menangkap anjing liar tersebut. Ada rasa empati dan simpati begitu," ungkap Zainal saat berbincang dengan Health Liputan6.com melalui sambungan telepon, Senin, 18 Februari 2019.

Laporan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Dompu mencatat, sepanjang tahun 2018 hingga Februari 2019 telah terjadi 544 gigitan hewan penular rabies (anjing) di Dompu dengan angka kematian mencapai 5 orang.

Untuk mencegah penularan rabies, vaksinasi terhadap anjing peliharaan dilakukan. Ada juga pelatihan vaksinasi yang ditujukan kepada petugas lapangan di Kabupaten Dompu, Bima, dan Sumbawa.

Pelatihan vaksinasi rabies digelar Tim Ditjen PKH dan Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-bangsa (FAO) melalui unit khusus di bidang penyakit hewan (FAO ECTAD) juga untuk menyosialisasikan penanganan Tata Laksana Kasus Gigitan Terpadu (Takgit).

 

 

Simak video menarik berikut ini:

Kendalikan populasi anjing liar

Pemkot Jaktim Gelar Vaksin Rabies
Ada cara kendalikan populasi anjing liar. (Merdeka.com/Imam Buhori)

Pengendalian anjing liar menjadi langkah menekan rabies. Populasi anjing di Dompu sebanyak 10.334 ekor. Jumlah tersebut terbilang sangat tinggi.

"Tujuan dari pengendalian populasi untuk mengontrol jumlah anjing liar. Sampai saat ini, kami sudah mengirimkan lebih dari 100-an sampel anjing liar ke Balai Besar Veteriner Denpasar. Hasilnya 26 anjing liar positif rabies," Zainal menambahkan.

Upaya pengendalian populasi anjing liar dengan cara ditembak atau diberi racun. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Dompu pun bekerjasama dengan Persatuan Menembak dan Berburu Seluruh Indonesia (Perbakin) untuk mengendalikan populasi anjing liar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya