Liputan6.com, Jakarta Salah satu aktivitas yang tidak boleh dilakukan selama Hari Raya Nyepi, yakni menyalakan lampu dan segala sesuatu yang bercahaya. Ribuan lampu di Bali pun akan dipadamkan.
Kala tak ada lampu, mereka yang fobia gelap bisa ketakutan. Fobia gelap (nyctophobia) merupakan ketakutan berlebih terhadap kegelapan. Penderita nyctophobia cenderung membatasi aktivitasnya, menghindari kondisi tertentu, dan mengalami kecemasan dalam kondisi minim pencahayaan.
Baca Juga
Dokter Nabila Viera Yovita dari KlikDokter menuliskan, ketakutan yang dialami mungkin tidak berhubungan dengan kegelapan itu sendiri, melainkan “bahaya” yang tidak diketahui saat berada dalam kegelapan.
Advertisement
"Ketakutan jenis ini biasa dimanfaatkan pembuat film horor maupun thriller, yang menggunakan kegelapan untuk menakuti-nakuti penontonnya," papar Nabila, dikutip dari KlikDokter, Kamis, 7 Maret 2019.
Adapun gejala fobia gelap yang bisa dialami saat Nyepi, antara lain rasa cemas berlebihan di lingkungan yang gelap, merasa butuh lampu tidur untuk menemani tidur di malam hari, dan meningkatnya detak jantung, berkeringat atau gemetar.
Saksikan video menarik berikut ini:
Cara singkirkan fobia gelap
Nabila melanjutkan, ada beberapa kiat yang dapat Anda lakukan bersama keluarga untuk mengurangi rasa takut akan kegelapan pada Hari Raya Nyepi.
Berkumpul bersama keluarga
Manfaatkan momen Nyepi dengan berbincang bersama keluarga. Obrolan ini bisa jadi pelepas dahaga yang mungkin sehari-hari sudah jarang dilakukan karena sibuk.
Ini akan membuat Anda lupa akan ketakutan terhadap kegelapan. Anda pun merasa tidak sendirian.
Makan bersama
Momen makan bersama dapat menambah keakraban dalam bersosialisasi saat Nyepi.
Istirahat semaksimal mungkin
Anda bisa memanfaatkan hari Nyepi untuk beristirahat semaksimal mungkin. Apalagi Anda melakukan pekerjaan shift sehingga kekurangan tidur tiap hari kerja.
Advertisement