Selain Telur, Daging Domba Jadi Sajian Khas Paskah

Nuansa Paskah tak hanya kental dengan telur saja, sajian daging domba juga menjadi andalan.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 21 Apr 2019, 15:00 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2019, 15:00 WIB
Resep Istimewa Sambut Idul Adha, Korean Slow Cooked Beef
Sambut hari raya Idul Adha dengan sajian olahan daging sapi ala Korea yang nikmat. (Foto: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Selain telur, nuansa Hari Paskah juga kental dengan sajian daging domba. Bagi umat Kristen, tradisi makan daging domba pada hari Minggu Paskah merupakan simbol pengorbanan Yesus ketika ia mati di kayu Salib.

Sebelum Penyaliban, binatang yang dipersembahkan, seperti domba dinilai sebagai ganti rugi atas dosa-dosa yang dilakukan, dilansir dari Albert on Record.

Paskah adalah hari ketika orang Kristen memperingati pengorbanan Yesus Kristus dan memakan daging domba sebagai peringatan akan tindakan Yesus yang tanpa pamrih.

Untuk menyajikan daging domba agar aman buat kesehatan, spesialis informasi teknis United States Department of Agriculture Food Safety and Inspection Service (USDA), Argyris K. Magoulas memberikan tips.

"USDA menyarankan, untuk memasak daging domba menttah atau daging domba rebus dalam satu hingga dua hari setelah pembelian. Untuk daging domba panggang atau steak daging domba harus dimasak dalam waktu tiga hingga lima hari sejak pembelian," jelas Magoulas, dikutip dari WRCBtv, Minggu (21/4/2019).

Sebelum daging domba dimasak, pastikan sudah menyimpan daging di lemari es pada suhu minus 4 derajat Celcius atau lebih rendah. Masak daging domba pada suhu internal 62 hingga 71 derajat Celcius, tergantung pada potongan daging.

Suhu panas tersebu akan menghancurkan bakteri berbahaya. Sisa daging domba yang belum dimasak harus dimakan dalam tiga hingga empat hari ke depan.

Simak video menarik berikut ini:

Jaga suhu makanan

Liputan 6 default 2
Ilustraasi foto Liputan6

Kesalahan umum yang biasa dilakukan saat memasak di rumah, menurut Magoulas, adalah mereka meninggalkan makanan yang perlu dipanaskan atau didinginkan terlalu lama.

"Pastikan untuk menjaga makanan panas tetap panas (minimal 62 derajat Celcius) dan makanan dingin (minus 4 derajat atau kurang)," sarannya.

Magoulas juga menjelaskan, makanan tidak boleh berada pada suhu ruangan selama lebih dari dua jam.

Jika suhu tempat Anda tinggal 32 derajat atau lebih, makanan tidak boleh dibiarkan selama lebih dari satu jam. Hal ini agar tidak terjadi kontaminasi bakteri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya