Liputan6.com, Jakarta Kadar hormon stres yang tinggi dapat menyebabkan tekanan pada tubuh. Bahkan, menurut penelitian dari Science Daily pada 2018, stres yang berat tidak hanya mengganggu daya ingat, tetapi juga memberikan penyusutan pada otak.
Biasanya, membaca buku atau jalan-jalan kerap jadi kegiatan andalan ketika stres datang. Namun, ada banyak kegiatan lainnya yang secara ilmiah terbukti menurunkan level stres. Seperti dikutip dari Mental Floss, berikut kegiatan yang mungkin biasa Anda lakukan tapi bermanfaat menurunkan stres.Â
Baca Juga
1. Mencuci piring
Advertisement
Menurut sebuah studi 2014 dari jurnal Mindfulness, kegiatan mencuci piring bisa mengurangi stres. Hasil penelitian membuktikan bahwa cuci piring dapat meningkatkan pikiran positif pada orang yang melakukannya.Â
2. Merapikan rumah
Penelitian dari Journal of Personality and Social Psychology menjelaskan bahwa orang-orang yang merapikan rumah berantakan akan menstabilkan kadar kortisol sepanjang hari. Hal ini terbukti akan mengurangi kadar stres seseorang. Memang, ketika melihat rumah rapi pikiran yang kusut seakan jadi ikut rapi.Â
Â
3. Berolahraga Bersama
Menurut salah satu penelitian dari Journal of American Osteopathic Association, olahraga dengan kelompok/organisasi terbukti menurunkan kadar stres sebanyak 26 persen. Jadi, kalau stres melanda coba ajak teman-teman atau geng Anda berolahraga. Selain bisa melakukan aktivitas fisik hal ini juga bisa jadi ajang sosialisasi.
4. Mengendus pakaian kotor pasangan
Sungguh aneh. Namun, menurut satu penelitian pada 2018 dari Journal of Personality and Social Psychology, mengendus pakaian pasangan yang Anda cintai dapat mengurangi stres.
Dalam penelitian tersebut, 96 wanita mengendus salah satu dari tiga aroma yakni aroma netral, aroma pasangan dan aroma orang asing. Bau orang asing itu menyebabkan kortisol melonjak. Sementara, saat mencium aroma pasangan tidak meningkat.
Â
Advertisement
5. Menuliskan Kegagalan yang Pernah Dialami
Dalam jurnal Frontiers pada 2018, disebutkan bahwa menuliskan kegagalan-kegagalan di masa lalu malah bisa membuat stres menurun.
“Membahas tentang kegagalan sebelumnya mengurangi efek fisiologis dan perilaku. Kedengarannya paradoks, tapi hal ini membuat seseorang jadi berefleksi. Bahwa mungkin kesalahan tersebut adalah hal wajar atau malah berpikir kesalahan yang dibuat tidaklah semengerikan yang dibayangkan sebelumnya," seperti tertulis dalam penelitian itu.
6. Bernyanyi kencang
Bagi orang-orang dengan penyakit Parkinson (penyakit saraf pada otak), bernyanyi dengan kencang hingga orang lain mendengar, terbukti dapat mengurangi tekanan darah tinggi, menstabilkan denyut jantung, dan menstabilkan kadar kortisol. Hal ini diteliti pada satu penelitian dari Drexel University dalam jurnal Society for Neuroscience Conference.
Â
Â
Â
Â
Penulis: Dara Elisabeth
Â