Kapolri Gaet Band Sukatani Jadi Duta Polri untuk Reformasi Institusi

dari kasus Band Sukatani, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menyampaikan bahwa Polri terus berupaya memperbaiki diri agar semakin profesional, modern, dan terbuka terhadap masukan masyarakat.

oleh Ilyas Istianur Praditya Diperbarui 24 Feb 2025, 13:09 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2025, 13:09 WIB
Unggahan Mira Lesmana soal band Sukatani. (Foto: Dok. Instagram @mirles)
Unggahan Mira Lesmana soal band Sukatani. (Foto: Dok. Instagram @mirles)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengajak grup musik Sukatani sebagai duta Polri dalam upaya memperkuat semangat reformasi institusi kepolisian. Langkah menggaet Band Sukatani ini mencerminkan komitmen Polri dalam membuka diri terhadap kritik konstruktif guna meningkatkan transparansi dan akuntabilitas.

Kapolri Ajak Sukatani sebagai Juri dan Duta Polri

Dalam pernyataannya di Jakarta, Minggu (20/2), Kapolri menyampaikan bahwa Polri terus berupaya memperbaiki diri agar semakin profesional, modern, dan terbuka terhadap masukan masyarakat.

"Jika Band Sukatani berkenan, kami akan menjadikannya sebagai juri atau duta Polri guna terus memberikan kritik sebagai bentuk evaluasi dan koreksi terhadap institusi. Ini juga bertujuan memastikan adanya perbaikan berkelanjutan terhadap perilaku oknum polisi yang menyimpang," ungkap Kapolri Listyo Sigit, ditulis Senin (24/2/2025).

Kapolri menegaskan bahwa kritik masyarakat terhadap Polri merupakan wujud kepedulian dan cinta terhadap institusi kepolisian.

Oleh karena itu, Kapolri menegaskan setiap kritik yang diberikan akan dijadikan bahan evaluasi guna meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

Komitmen Polri dalam Menerima Kritik

Sebagai bagian dari upaya reformasi, Polri terus membuka ruang dialog dan kritik dari berbagai pihak, termasuk melalui seni.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divhumas Polri, Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko, menegaskan bahwa Polri saat ini semakin terbuka terhadap kritik.

"Kami memiliki wadah seperti stand-up comedy, di mana komunitas-komunitas yang ada dapat menyampaikan kritik dan masukan melalui medium ini," jelasnya.

Menurut Trunoyudo, kritik dari komunitas seni, termasuk dari Band Sukatani, akan menjadi bagian dari evaluasi untuk memperbaiki institusi Polri ke depan.

 

Sukatani dan Lagu Viral 'Bayar Bayar Bayar'

Band punk Sukatani (Foto: @sukatani.band)
Band punk Sukatani (Foto: @sukatani.band)... Selengkapnya

Sebelumnya, grup musik Sukatani sempat menjadi perbincangan publik setelah lagu mereka yang berjudul 'Bayar Bayar Bayar' viral di berbagai platform media sosial. Lagu ini berisi kritik terhadap oknum polisi yang menyalahgunakan wewenang.

Melalui akun Instagram resmi mereka, @sukatani.band, pada Kamis (20/2), mereka menyampaikan permintaan maaf kepada Kapolri dan institusi Polri atas lirik lagu yang dianggap menyinggung.

"Kami ingin menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolri dan institusi Polri atas lagu kami yang berjudul 'Bayar Bayar Bayar', khususnya bagian lirik 'bayar polisi', yang sempat viral di berbagai platform media sosial serta pernah kami unggah di Spotify. Lagu ini sebenarnya diciptakan sebagai kritik terhadap oknum polisi yang menyalahgunakan wewenang," ujar Alectroguy, gitaris Sukatani.

 

Harapan Kolaborasi Polri dan Sukatani

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menggelar video conference bersama dengan Kapolda dan Kapolres di seluruh Indonesia.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menggelar video conference bersama dengan Kapolda dan Kapolres di seluruh Indonesia. (Foto: dokumentasi Polri)... Selengkapnya

Dengan dijadikannya Sukatani sebagai duta Polri, diharapkan sinergi antara kepolisian dan masyarakat dalam mengawal reformasi institusi dapat berjalan lebih baik, transparan, dan akuntabel.

Langkah ini juga menjadi bukti nyata bahwa Polri siap menerima kritik dan terus berbenah demi melayani masyarakat dengan lebih baik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya