Perbedaan Respons Tubuh Saat Minum Air Hangat dan Es

Lambung bakal menetralkan suhu air hangat yang Anda minum. Hal ini akan menimbulkan reaksi berikut ini.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 17 Mei 2019, 17:00 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2019, 17:00 WIB
Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta Tak hanya lidah yang merasakan sensasi minum air hangat atau dingin. Di lambung, suhu yang terlalu hangat atau dingin juga bakal dinetralkan yang bakal menimbulkan reaksi yang bisa Anda rasakan. 

"Pada saat air suhunya hangat atau dingin, akan dinetralkan oleh lambung," kata Ketua Indonesian Hydration Working Group (IHWG), Dr dr Diana Sunardi SpGK.

Ketika suhu air yang dikonsumsi hangat, bakal terjadi peningkatan pergerakan pada usus. Lalu, bila ada rasa begah hal itu akan hilang. Tak jarang diikuti dengan buang angin. Namun, Diana juga menegaskan bahwa minum air hangat tidak membuat metabolisme tubuh meningkat. 

"Sementara kalau air yang sangat dingin, hal itu malah menyebabkan kram di perut," kata Diana lagi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan juga video menarik berikut ini:


Anjuran Suhu Air Minum Terbaik

Minum air putih (iStock)
Ilustrasi minum air putih (iStockphoto)

Diana mengatakan bahwa tidak ada anjuran suhu air minum terbaik. Mau suhu normal, hangat, agak dingin boleh-boleh saja.

"Tapi jangan terlalu panas atau terlalu dingin ya, nanti kalau terlalu dingin malah kram perut," tuturnya.

Selain soal suhu air minum, Diana pun mengatakan untuk memenuhi asupan air minum 7-8 gelas sehari agar tubuh terhidrasi. Hal ini pun berlaku pada bulan puasa. Asupan air 7-8 gelas ini bisa terbagi usai berbuka puasa hingga sahur.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya