Takut Jalani Caesar, Ibu Ini Nyaris Kehilangan Anak Pertama

"Saya hampir kehilangan anak pertama saya karena saya melahirkan lewat dari HPL," cerita Mommy Fithria Alwis dari Babyologist.

oleh Babyologist diperbarui 26 Mei 2019, 12:00 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2019, 12:00 WIB
Kelahiran Bayi
Ilustrasi Foto kelahiran Bayi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Umumnya, wanita berharap bisa melahirkan secara normal. Tapi tak semua wanita bisa menjalani persalinan normal. Kondisi tertentu terkadang mengharuskan wanita melalui proses persalinan caesar, seperti pengalaman Mommy Fithria Alwis dari Babyologist.

Melahirkan secara normal mungkin menjadi harapan setiap wanita. Namun saya bukanlah seorang ibu yang pro normal dan kontra akan caesar. Melahirkan secara caesar tidak akan merubah kodrat seorang wanita menjadi seorang ibu. Hanya saja nyali saya terlalu kecil untuk masuk ke dalam ruangan operasi. Oleh karena itu saya putuskan untuk melahirkan secara normal dan spontan.

Namun, keputusan tersebut terlalu egois dan salah besar. Saya hampir kehilangan anak pertama saya karena saya melahirkan lewat dari HPL. Yah, dokter obgyn saya sebenarnya sudah wanti-wanti dari awal pemeriksaan kehamilan kalau saya tidak boleh melahirkan lewat dari tanggal 17 Mei 2017. Ternyata saya melahirkan tanggal 21 Mei 2017 yang berarti lewat 4 hari dari HPL.

Sesaat setelah lahir, anak saya tidak bergerak dan menangis. Bidan yang membantu saya melahirkan mengatakan, bahwa anak saya terminum air ketuban cukup banyak sehingga perlu dilakukan tindakan untuk menyelamatkan nyawanya. Betapa hancur dan syoknya saya saat itu. Tetapi, Sang Pemberi kehidupan terlalu sayang kepada kami sehingga kami masih diberi kesempatan untuk membesarkan makhluk mungil itu.

Semoga kisah saya jadi pelajaran buat kita semua dan semoga tidak ada lagi Moms yang melakukan kesalahan seperti yang saya lakukan. Tetap semangat ya Moms, keselamatan Moms dan bayi lebih penting daripada takut akan caesar ataupun pendapat orang lain tentang caesar.

Semoga bermanfaat.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya