Liputan6.com, Jakarta - Rendang dan opor ayam hidangan yang biasa disantap saat Lebaran. Selama ini, orang percaya bahwa mengonsumsi daging merah seperti rendang lebih buruk daripada makan ayam. Benarkah?
Sebuah studi terbaru di American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa daging putih seperti ayam atau unggas lainnya, mempengaruhi kadar kolesterol darah dengan cara yang sama seperti daging merah. Padahal, baik daging putih dan merah semuanya dihidangkan di kala Lebaran.
Baca Juga
Melansir New York Post pada Rabu (5/6/2019), penulis studi Dr. Ronald Krauss, profesor kedokteran dari University of California San Fransisco, Amerika Serikat awalnya mengira bahwa daging merah memiliki efek yang lebih buruk pada kadar kolesterol darah.
Advertisement
"Tapi kami terkejut bahwa ini tidak terjadi, efeknya pada kolesterol identik ketika kadar lemak jenuhnya setara," kata Krauss.
Para peneliti juga menemukan bahwa terlalu banyak makan daging merah dan putih menghasilkan partikel LDL dalam kolesterol.
Â
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Risiko Penyakit Kardiovaskular
LDL seringkali disebut sebagai kolesterol jahat karena cenderung menyebabkan penumpukan di arteri. Hal ini terkait dengan risiko penyakit kardiovaskular.
Dibanding protein nabati, konsumsi daging putih dan merah juga menyebabkan tingkat kolesterol yang jauh lebih tinggi. Para ilmuwan mencatat bahwa makanan dengan tingkat lemak jenuh yang tinggi, menghasilkan lebih banyak partikel LDL.
Krauss juga menambahkan, efek lain dari konsumsi terlalu banyak daging merah adalah risiko penyakit jantung.
Â
Advertisement
Isi Piring dengan Gizi Seimbang
Walau begitu, asalkan makan secukupnya tidak perlu khawatir. Satu lagi, Anda harus mengonsumsi makanan dengan porsi seimbang. Baik itu sayur, buah, protein, lemak, dan karbohidrat.
Dokter spesialis gizi klinik, Juwalita Surapsari mengatakan, ketika Lebaran, seseorang rentan mengonsumsi protein hewani secara berlebihan.
"Tipsnya adalah kita tetap kembali ke healthy plate," kata Juwalita dalam temu media di Jakarta beberapa waktu yang lalu. Karena itu, Anda tidak harus mengonsumsi semua santapan di satu hari.
Pilihlah apa yang paling Anda butuhkan atau sisakan untuk waktu lainnya.
Selain itu, ikuti juga panduan isi piring sehat yang ada. Misalnya seperti yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.