BPOM Siap Bangun Pos Pengawasan Obat dan Makanan di Perbatasan Kaltara

BPOM akan membangun pos-pos pengawasan obat dan makanan di perbatasan Kalimantan Utara (Indonesia)-Malaysia.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 24 Jul 2019, 06:00 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2019, 06:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Maulandy R)
Pembangunan jalan di Kalimantan Utara (Foto:Liputan6.com/Maulandy R)

Liputan6.com, Jakarta Demi menguatkan sekaligus meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia melalui pengawasan keamanan makanan dan obat, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan membangun Balai POM di wilayah perbatasan, seperti perbatasan Kalimantan Utara (Indonesia) dengan Malaysia.

Wilayah perbatasan ini menjadi perhatian khusus BPOM mengingat wilayah perbatasan berpotensi menjadi pintu masuk produk ilegal yang tidak terjamin keamanan pangan dan obat.

"BPOM akan segera hadir di titik-titik perbatasan. Jadi, kantor (Balai POM) kami bertambah yang menyebar di 40 kabupaten/kota disertai wilayah perbatasan," ujar Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Penny K Lukito dalam pemaparan sesi Dialog Kinerja 3 Tahun Badan POM di Kantor BPOM, Jakarta, ditulis Selasa (23/7/2019).

Pos pengawasan obat dan makanan di perbatasan Kaltara siap dibangun di kantor-kantor Pos Lintas Batas Negara (PLBN). Upaya ini memastikan masyarakat Indonesia di wilayah perbatasan memeroleh produk obat dan makanan berkualitas, legal, dan aman.

Apalagi mereka yang tinggal di sana punya keterbatasan dan jarak yang jauh untuk membeli dan menggunakan produk dalam negeri. Sebagian suplai kebutuhan masyaralat diperoleh dari negara tetangga.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

Kerjasama Indonesia-Papua Nugini

Papua Nugini (Google Map)
Papua Nugini (Google Map)

Pada Juni 2019, BPOM juga menjalin kerjasama dengan Papua Nugini. BPOM melakukan eksplorasi potensi kerja sama dan kemitraan di bidang pengawasan dan peningkatan daya saing produk obat sekaligus melakukan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) BPOM di wilayah Indonesia Timur dan perbatasan (Papua Nugini).

Upaya ini melalui workshop teknis diplomasi, keprotokolan serta etika pergaulan internasional.

Penny yang dalam kunjungan ke Indonesia Timur juga melihat kebutuhan masyarakat Papua Nugini terhadap produk obat cukup tinggi khususnya di Vanimo.

Oleh karena itu, BPOM mendorong industri farmasi Indonesia untuk menciptakan dan memanfaatkan peluang menyediakan obat yang aman, berkhasiat, bermutu, serta terjangkau bagi masyarakat Papua Nugini, khususnya di Vanimo yang berbatasan langsung dengan Indonesia.

"Kerja besar kita mulai dengan berbagai transformasi. Ke depan masih banyak lagi yang harus kita lakukan demi menyediakan keterjaminan obat dan pangan yang aman untuk masyarakat," Penny menambahkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya