Liputan6.com, Jakarta - Sudah satu pekan calon anggota Paskibraka Nasional 2019 berada di Desa Bahagia.
Desa bahagia adalah sebutan untuk asrama para pasukan pengibar bendera pusaka yang berasal dari seluruh Indonesia di PP-PON Kemenpora, Cibubur, Jakarta Timur.
Baca Juga
Tim medis yang berasal dari Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON) selalu memantau kesehatan anggota Paskibraka ini.
Advertisement
Menurut Ika Handayani, salah seorang tim medis, fisik anggota Paskibraka Nasional 2019 selama satu minggu ini relatif baik-baik saja.
"Kondisi mereka prima. Fit dalam menjalankan aktivitasnya," kata Ika kepada Diary Paskibraka Liputan6.com di Cibubur pada Kamis, 1 Agustus 2019.
Baca juga : FOTO: Kenalan dengan Tashya, Pelatih Paskibraka Nasional 2019
Ika mengatakan bahwa masalah kesehatan anggota Paskibraka Nasional 2019 tidak jauh-jauh dari pegal atau kelelahan. Standar, kata Ika.
"Tubuh anak-anak ini fit sekali. Kalau sakit, penyembuhannya cepat," kata Ika.
"Misalnya kaki mereka kram. Begitu dikasih cairan dan sedikit di-massage, selesai," Ika melanjutkan.
Simak Video Menarik Terkait Paskibraka Nasional
Klinik yang Bisa Dikunjungi Paskibraka Nasional 2019
Tim medis sendiri memiliki 'klinik' yang buka sehabis anggota Paskibraka Nasional 2019 melaksanakan materi malam.
Keluhan yang biasanya mereka sampaikan adalah kaki bengkak. "Biasanya, kita kasih tahu kakinya ditinggiin saat tidur. Ganjal dengan bantal gitu. Alhamdulillah pagi-pagi sudah sembuh," kata Ika.
Di antara Paskibraka putra dan putri, menurut Ika yang paling sering datang ke klinik adalah yang putra. Keluhannya sekitar batuk dan pilek.
"Wajar sih karena setiap pagi, siang, dan sore, mereka terpapar debu," ujarnya.
Advertisement
Kecukupan Air Anggota Paskibraka Nasional 2019
Oleh sebab itu, tim medis mengimbau kepada pelatih dan pembina untuk memerhatikan kecukupan air seluruh anggota Paskibraka Nasional 2019.
Seberapa banyak yang harus mereka minum, dan waktu yang tepat untuk minum harus diperhatikan betul.
"Terus kita minta agar lapangan disiram dua kali sehari biar enggak ngebul," kata Ika.
Dengan begitu, ketika anggota Paskibraka ini berlatih dengan menghentak-hentakkan kaki, debunya tidak mengenai wajah mereka.