Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Tak Cuma Pria, Wanita Juga Bisa Terangsang Melihat Film Porno

Baik pria dan wanita sama-sama bisa terangsang karena konten pornografi seperti dalam film pornografi.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 02 Agu 2019, 23:00 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2019, 23:00 WIB
Seks dan porno (iStock)
Ilustrasi pasangan menonton film porno (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Bukan hanya laki-laki yang bisa terangsang oleh melihat konten pornografi seperti film porno. Sebuah penelitian yang dirilis baru-baru ini menemukan bahwa perempuan juga bisa.

Temuan ini membuktikan bahwa anggapan pria lebih 'visual' ketimbang wanita adalah salah. Dalam studi ini, para peneliti melakukan analisis dari 161 studi yang melibatkan orang dewasa dari berbagai jenis kelamin dan orientasi seksual. Para peserta diperlihatkan gambar orang sehari-hari mulai dari yang tidak telanjang hingga visual yang erotis.

Dilansir dari Metro pada Jumat (2/8/2019), saat melakukan eksperimen itu, para peserta duduk dengan mesi pemindai otak. Para ilmuwan menemukan adanya sedikit perbedaan dalam reaksi otak terhadap gambar-gambar erotis dan pornografi.

Para ilmuwan melihat bahwa otak pria dan wanita bereaksi dengan cara yang sama ketika seseorang melihat film porno. Ini terlihat dari aktivitas di amigdala, insula, dan striatum.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

Respons yang Sama Pria dan Wanita

Seks masturbasi (iStockphoto)
Ilustrasi masturbasi (Foto: iStockphoto)

Mereka juga melihat perbedaan antara materi abu-abu baik pada pria dan wanita di dua area yaitu insula dan cingulate anterior. Dua daerah ini memang banyak terkait dengan gairah seks.

Lebih dari 30 studi menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pria dan wanita ketika mereka merespons pornografi.

"Perbedaan jenis kelamin yang diasumsikan dalam proses saraf rangsangan seksual, mungkin disebabkan oleh berbagai faktor termasuk status hormon, sikap yang menentang materi seksual, gairah yang diucapkan secara berbeda, berbagai tingkat motivasi seksual, atau hanya karena ukuran sampel yang tidak mencukupi," tulis para peneliti dalam laporan tersebut.

Selain itu, perbedaan dalam reaksi wanita juga kemungkinan disebabkan karena mereka tidak terpapar pornografi sebanyak pria. Selain itu, masih ada rasa malu di sekitar perempuan, untuk mengakui bahwa mereka menonton dan menikmati pornografi.

Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya