Janji Paskibraka Nasional 2019 dari Papua, Tak Lagi Jadi Anak Malas

Carolus, Paskibraka Nasional 2019 dari Papua ini mengaku anak yang pemalas.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 10 Agu 2019, 06:04 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2019, 06:04 WIB
Paskibraka 2019, Paskibraka Nasional 2019, Paskibraka
Paskibraka Nasional 2019 dari Papua, Carolus Keagop Kateyau. Carolus merupakan siswa SMA YPPK Teruna Bakti dan anak seorang Polri. (Liputan6.com/Aditya Eka Prawira)

Liputan6.com, Jakarta - Pemalas. Kata itu langsung keluar dari mulut calon Paskibraka Nasional 2019 asal Papua, Carolus Keagop Kateyau, saat ditanya tentang dirinya.

"Kalau di rumah, di Timika, kalau disuruh-suruh pasti enggak mau. Pasti sekali enggak mau," kata Carolus kepada Diary Paskibraka Liputan6.com di PP-PON Kemenpora, Cibubur, Jakarta Timur.

Apalagi, lanjut Carolus, di kala dia sedang pegang ponsel. Bisa-bisa perintah dari ayah dan ibunya akan dia abaikan. "Kecuali, kalau handphone-nya sudah tidak ada. Pasti mau disuruh-suruh," Carolus menekankan.

Menurut anggota Paskibraka Nasional 2019 yang bersekolah SMA YPPK Teruna Bakti, sifat buruk tersebut yang justru mendorongnya untuk menjadi pasukan pengibar bendera. 

"Kenapa mau ikut Paskibraka, saya ingin diubah hidupnya. Dari yang pemalas, mungkin kalau ikut Paskibraka bisa diubah hidupnya," kata Carolus. 

"Bisa lebih taat, lebih turut, dan lebih patuh kepada orangtua," dia melanjutkan.

Baca juga: Paskibraka Nasional 2019 Putri Batal Pakai Celana Panjang?

 

 

 

Simak Video Menarik Terkait Paskibraka Nasional

Kebiasaan Baik Selama di Asrama Paskibraka Nasional 2019

Paskibraka 2019, Paskibraka Nasional 2019, Paskibraka
Paskibraka Nasional 2019 (Liputan6.com/Aditya Eka Prawira)

Carolus sudah lebih dari dua minggu berada di Cibubur untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan pasukan pengibar bendera pusaka (Diklat Paskibraka). 

Selama kurun waktu tersebut, Carolus merasa sudah cukup banyak perubahan yang dia alami. 

Kebiasaan bangun pagi, misalkan. Paskibraka Nasional 2019 ini mengaku sudah bisa bangun sendiri tanpa harus dibangunkan sama pembina. 

Begitu juga dengan mencuci pakaian sendiri. Selama di asrama, Carolus menjadi terbiasa mencuci serta merapikan pakaian-pakaian yang hendak dia kenakan. 

"Perubahan besar yang saya rasakan, ketika pelatih menugaskan saya di salah satu posisi di pasukan delapan, saya berani untuk melakukan itu. Tidak malas-malas. Tidak malu melakukannya meskipun masih ada banyak kesalahan," katanya. 

 

Semua Posisi di Diklat Paskibraka Nasional 2019 Dia Coba

Paskibraka 2019, Paskibraka Nasional 2019, Paskibraka
Paskibraka Nasional 2019 sudah melakukan latihan gabungan bersama Paspampres selama tiga hari. Dan mulai kemarin, Kamis, 8 Agustus 2019 sampai Jumat, 9 Agustus 2019, mereka latihan gabungan bersama peserta lain yang terlibat pada HUT RI ke-74 (Liputan6.com/Aditya Eka Prawira)

Selama latihan, sudah banyak posisi yang dicoba sama Carolus. Mulai dari Komandan Kelompok (Danpok) 17, penggerek, dan pengibar. Yang paling sering adalah jadi penggerek. 

Dia sendiri yang memilih posisi tersebut. Setiap kali Carolus, Wisko, dan Gusnadi diminta pelatih untuk mencoba jadi tim pengibar, dia memilih untuk jadi penggerek. 

"Kami langsung diskusi, siapa yang mau danpok, penggerek, dan pembentang. Saya pilih penggerek saja," kata Paskibraka Nasional 2019 yang mengaku lebih menguasai materi jadi penggerek.

Kini, Carolus bertekad agar kebiasaan baik selama di asrama bisa bertahan sampai dia kembali ke rumah. Dia pun berjanji, tidak lagi jadi anak malas. 

"Saya usahakan perilaku di sini saya pertahankan," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya