Liputan6.com, Jakarta Pria 73 tahun asal Jepang dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami rasa sakit pada perut bagian bawah. Hasil CT scan menunjukkan ada sebuah tulang kecil yang tersangkut pada ususnya.
Menurut sebuah laporan yang diterbitkan oleh The New England Journal of Medicine, Amerika Serikat, awalnya pria ini merasa memang ada sesuatu di bagian perut bawah pria ini. Selain itu, dia juga merasa demam.
Baca Juga
Pria tersebut mengaku bahwa sehari sebelum rasa sakit muncul usai memakan ikan kakap ekor kuning. Baru setelah menjalani pemeriksaan, hasil pemeriksaan menunjukkan ususnya telah tertusuk oleh tulang kecil yang diduga dari ikan tersebut.
Advertisement
Pria tersebut harus menjalani operasi untuk mengangkat tulang sepanjang 0,8 inci yang menusuk ususnya. Dia juga harus minum antibiotik untuk menangkal infeksi yang mungkin akan muncul akibat lubang di ususnya.Â
"Pria itu pulih dengan baik dan ia diperbolehkan meninggalkan rumah sakit setelah delapan hari dirawat," ucap seorang dokter di Kochi Medical School, Jepang, seperti dilansir Live Science, Jumat (23/8/2019).
Â
Kasus Menelan Tulang Ikan
Kasus menelan tulang ikan seringkali terjadi pada banyak orang. Namun, menurut World Journal of Gastroenterology, Amerika Serikat, hanya terdapat kurang dari 1 persen kasus yang menyebabkan terjadinya robekan akibat menelan tulang ikan.
Bahkan, biasanya tulang ikan dapat melewati saluran pencernaan tanpa menyebabkan masalah. Ketika tulang ikan yang dicerna menyebabkan masalah, biasanya tersangkut di tenggorokan.Â
Orang yang menggunakan gigi palsu berisiko lebih tinggi menelan tulang ikan. Bisa jadi karena mengalami kesulitan untuk merasakan tulang di mulut saat makan. Orang lain yang juga mungkin berisiko lebih tinggi menelan tulang ikan adalah anak-anak, lansia, dan orang yang memakan ikan saat mabuk.
Untuk menurunkan risiko menelan tulang ikan, Anda dapat memberi ikan fillet yang cenderung memiliki lebih sedikit tulang yang tersembunyi. Selain itu, makan tidak terlalu cepat juga dapat menurunkan risiko menelan tulang ikan.
Penulis: Diviya Agatha
Advertisement