Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Tak Cuma Bakar Gairah, Membaca Novel Erotis Bisa Turunkan Stres

Ada manfaat bagi kesehatan emosi ketika membaca novel erotis.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 12 Sep 2019, 23:00 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2019, 23:00 WIB
Membaca Buku
Ilustrasi membaca novel erotis

Liputan6.com, Jakarta Bila Anda termasuk salah satu orang yang menyukai sensasi jadi bergairah membaca novel erotis, tidak perlu sungkan. Siapa sangka membaca novel romantis yang panas bermanfaat untuk kesehatan emosi seseorang.

Orang yang suka membaca novel erotis nan romantis ternyata memiliki empati tinggi. Hal ini diungkap dalam studi yang dilakukan York University pada 2013.

Selain itu, pakar kesehatan mental Sarah Jane mengungkapkan membaca novel panas seperti seri Fifty Shades bisa membuat seseorang terangsang. Hal ini rupanya bisa membuat perasaan cemas dan stres menjadi emosi yang positif.

"Saat Anda stres dan cemas kemudian melakukan distraksi dengan membaca novel erotis yang memiliki efek sama (seperti peningkatan detak jantung) hal itu menghasilkan perasaan emosi yang lebih positif," kata Jane seperti dilansir laman Elite Daily, Kamis (12/9/2019).

Meski bisa memberikan efek positif pada kesehatan mental bukan berarti membaca novel erotis jadi obat untuk mengatasi kecemasan, depresi. Lebih baik jika Anda mendatangi pakar kesehatan mental atau psikolog untuk mengatasi masalah mental seperti disampaikan sex educator Kate Sloan. 

"Walau begitu, boleh saja Anda dengan kecemasan atau stres membaca novel erotis," kata Sloan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan juga video menarik berikut


Novel Erotis, Laris Manis Dibeli Wanita

ilustrasi membaca buku
ilustrasi membaca novel erotis (iStockphoto)

Menurut Nielsen’s Romance Book Buyer Report di 2015 mayoritas penyuka novel-novel panas adalah wanita. Paling tidak hasil laporan itu menyebutkan 85 persen pembaca novel erotis adalah wanita.

Menurut sex educator Emily Nagoski, hal ini terjadi karena wanita lebih terangsang dalam bentuk teks bukan visual. Malah jika menonton film panas atau bentuk visual panas lainnya membuat wanita stres dan membandingkan dirinya dengan yang ada di video.

"(Rangsangan) seksual itu lebih memuaskan bagi wanita ketika dalam hal konteks teks, karena lebih memberikan banyak hubungan emosional lewat deskripsi kata-kata," jelas Nagoski.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya