Kala BJ Habibie Berbicara tentang Ibu Bekerja

Dalam sebuah kesempatan, BJ Habibie juga mengungkapkan dua ibu yang berperan dalam hidupnya.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 15 Sep 2019, 13:00 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2019, 13:00 WIB
Wajah Ceria BJ Habibie Didampingi Ainun Memimpin Indonesia
Presiden BJ Habibie didampingi istrinya Ainun Habibie melambaikan tangan kepada wartawan saat tiba di pusat perbelanjaan yang hancur akibat gelombang kekerasan di Chinatown, Jakarta, 26 Mei 1998. Habibie meninggal pada usia 83 tahun akibat gagal jantung dan menua. (AFP Photo/Kemal Jufri)

Liputan6.com, Jakarta Almarhum BJ Habibie menilai bahwa tak seharusnya seorang ibu meninggalkan anaknya untuk bekerja jauh tanpa diasuh secara langsung sama sekali. Hal itu diungkapkannya dalam sebuah wawancara di 2016.

"Saya tidak benarkan ibu menjadi pembantu rumah tangga di mana saja kalau dia punya anak," kata BJ Habibie dalam program Shout Out: Let's Share! seperti diunggah oleh Fimela Media di sebuah situs berbagi video, dikutip Sabtu (13/6/2019).

Hal itu tidak hanya untuk keluarga yang berpenghasilan rendah saja. Tanpa pandang buluh, seorang ibu dinilai tidak seharusnya meninggalkan buah hati hanya untuk bekerja mencari uang lalu mengirimkannya dari jarak yang jauh.

"Di sini, kita harus tahu peranan wanita dan ibu di Indonesia tidak membenarkan, menurut pendapat seorang Habibie, bahwa ibu-ibu itu tinggalkan anaknya di kampung di mana pun dan dia pergi ke mana saja di dalam dan luar negeri mencari duit dan dia transfer dia serahkan orang lain untuk mendidik. Itu tidak benar," kata pria yang meninggal di usia 83 tahun itu.

Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini

Dua Ibu dalam Hidup Habibie

[Bintang] cerita cinta pemimpin Indonesia yang bikin kamu baper berjamaah
Presiden RI ke-3 BJ Habibie dan Ainun | Via: istimewa

Habibie sendiri, sebagai seorang pria, mengatakan bahwa dia memiliki dua wanita yang paling berperan dalam hidupnya.

"Keberhasilan saya ada pada dua orang. Ibu yang melahirkan saya dan ibu yang mendampingi," kata pria yang sempat menempuh pendidikan di Jerman itu.

Meski begitu, bukan berarti wanita tidak bisa berkembang. Habibie tetap mengatakan bahwa seorang ibu masih bisa sukses meski memiliki tanggung jawab sebagai wanita. Di sini, yang dibutuhkan adalah kesetaraan baik bagi pria dan wanita. Dia memberikan contoh dari Menteri Keuangan Sri Mulyani.

"Keberhasilan ibu Sri Mulyani juga pada dua orang. Ibu yang melahirkan Sri Mulyani dan bapak yang mendampingi. Begitu kan, ya kita tidak bedakan," ujarnya.

Di sini, kesatuan antara suami istrilah yang dianggap Habibie mampu membentuk sebuah keluarga sejahtera.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya