Cegah Impotensi, Pria Harus Lebih Sering Jalan Kaki

Sebuah studi menemukan mereka yang lebih 'jago' dalam berjalan kaki, memilki risiko impotensi lebih rendah

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 24 Sep 2019, 21:00 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2019, 21:00 WIB
gaya hidup sehat (iStockphoto)
Ilustrasi jalan kaki dan gaya hidup sehat (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Aktivitas fisik selama ini juga dikaitkan dengan kehidupan seks yang lebih baik. Baru-baru ini, sebuah studi menemukan bahwa cukup dengan memperbanyak jalan kaki saja bisa menjauhkan pria dari risiko impotensi.

Sebuah studi di Jepang menemukan bahwa pria yang sering berjalan kaki 40 persen lebih kecil mengalami impotensi. Para peneliti mengatakan bahwa selain mengontrol aliran darah, melatih otot-otot di kaki juga meningkatkan ereksi pada pria.

"Kekuatan otot dan fleksibilitas panggul dan kaki adalah faktor kunci untuk disfungsi ereksi," kata peneliti utama Dr. Shingo Hatakeyama dari Hirosaki University Graduate School of Medicine seperti dilansir dari The Sun pada Selasa (24/9/2019).

"Kami percaya bahwa disfungsi ereksi dan langkah yang pendek bisa disebabkan oleh otot panggul yang lemah," kata Hatakeyama menambahkan.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

Gaya Berjalan Juga Berpengaruh

20160525-Ilustrasi Alat Kelamin Pria-iStockphoto
Ilustrasi Alat Kelamin Pria (iStockphoto)

Dalam studi yang dipublikasikan di Journal of Sexual Medicine ini, para peneliti menganalisis keterkaitan antara aktivitas berjalan dan disfungsi ereksi pada 324 pria.

Para ilmuwan menguji panjang langkah masing-masing peserta hingga ketinggian kaki saat berjalan. Hasil menunjukkan bahwa pria dengan langkah terpendek, 40 persen lebih berisiko terkena disfungsi ereksi.

Kemungkinan, hal tersebut disebabkan oleh lemahnya otot panggul. Sehingga, para ilmuwan merekomendasikan olahraga secara teratur agar kinerja seksual lebih meningkat.

"Fungsi ereksi ditentukan oleh banyak hal termasuk suplai darah dan saraf yang sehat, dorongan seks dan libido, serta psikologis," kata konsultan urologis Profesor Raj Perad dari Bristol Urology Associates dalam komentarnya terkait temuan itu.

"Langkah mungkin berkorelasi dengan kekuatan dan libido serta testosteron yang mendorong fungsi seksual," tambahnya.

Sehingga, memiliki langkah yang lebih lama terkait dengan fungsi pembuluh darah yang lebih baik atau rasa percaya diri terhadap kecakapan seksual.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya