Liputan6.com, Maumere - Ada banyak cara untuk menekan jumlah anak guna mewujudkan keluarga berencana (KB) dengan metode kontrasepsi. Hanya saja selalu kaum hawa yang ditekankan untuk ber-KB. Padahal, pria juga bisa lho!
Pria ber-KB? Eits, jangan salah paham dulu. Pria juga punya peran besar agar keluarga berencana itu terwujud. Meskipun pilihan penggunaan alat kontrasepsi untuk kaum Adam tidak sebanyak yang dimiliki wanita.Â
Baca Juga
Hal ini dibenarkan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo. Dia mengatakan bahwa BKKBN selalu berusaha keras agar pria memiliki peran dalam hal ber-KB.
Advertisement
Namun, Hasto memahami betul bahwa probabilitas untuk memilih kontrasepsi bagi pria sangat sedikit, hanya ada dua; kondom dan vasektomi.Â
"Sementara kalau pada perempuan ada banyak sekali," kata Hasto Wardoyo kepada Health Liputan6.com di STFK Ledalero, Maumere, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Kamis, 26 September 2019.
Â
Â
Saksikan juga video berikut ini:
Mematikan Sperma Lebih Sulit
Vasektomi atau metode operasi (pria) adalah prosedur klinik guna menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan cara mengoklusi vasa deferensia supaya alur transportasi sperma terhambat dan cairan mani yang keluar saat ejakulasi tidak lagi mengandung sel sperma.
Sehingga, fertilasi atau penyatuan dengan sel telur tidak terjadi. "Mematikan sperma laki-laki itu lebih sulit daripada mencegah sel telur satu," kata Hasto Wardoyo.
Pada wanita, lanjut Hasto, hanya satu telur yang dicegah supaya tidak keluar, tapi pria harus mencegah 20 juta per-cc sperma agar tidak bertemu sel telur.
"Itu sulitnya setengah mati lho. Lolos satu saja hamil kok. Itulah kesulitan pada peran pria," ujarnya.
Advertisement