Salah Suntik Insulin Saat Tes TB, 16 Pelajar di AS Dilarikan ke Rumah Sakit

Insulin yang disuntikkan ke orang non-diabetes rentan menyebabkan hipoglikemia

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 02 Okt 2019, 13:00 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2019, 13:00 WIB
20160629-Ilustrasi-Vaksin-iStockphoto
Ilustrasi suntikan (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Orangtua murid sebuah sekolah di Indianapolis, Amerika Serikat marah ketika mengetahui putra putri mereka mendapatkan suntikan insulin dalam sebuah tes kulit untuk mencari tahu adanya penyakit tuberkulosis atau tes tuberkulin.

Fox 59 melaporkan bahwa setidaknya 16 siswa McKenzie Center for Innovation & Technology dibawa ke rumah sakit usai disuntik insulin dengan dosis kecil oleh petugas dari Community Health Network. Diketahui bahwa suntikan tersebut adalah sebuah ketidaksengajaan.

"Mereka bisa saja mati, anak saya bisa meninggal. Saya sangat marah," kata salah ibu bernama Lucille Knowles seperti dilansir dari New York Post pada Rabu (2/10/2019).

Knowles menyayangkan bahwa petugas tidak memperhatikan dengan benar apa yang disuntikkan ke dalam para murid tersebut.

"Ada 16 anak, ketika sampai ke anak ke-16, mengapa Anda baru sadar itu adalah kesalahan?" kata Knowles yang putrinya harus dirawat selama lima jam di rumah sakit usai kejadian tersebut.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

Salah Suntik Insulin

Ilustrasi TB - TBC (iStockphoto)
Ilustrasi TB - TBC (iStockphoto)

Juru bicara wilayah Dana Altemeyer mengatakan bahwa saat ini mereka sedang menginvestigasi kasus tersebut. Selain itu, penyelenggara kegiatan tersebut juga telah berkomitmen untuk keselamatan pasien serta menjaga kemitraan dengan sekolah tersebut.

Mengutip Indiana Public Media, tes kulit TB membutuhkan suntikan cairan intradermal 0,1 mililiter turunan protein murni atau disebut tuberkulin, di bagian bawah lengan seseorang. Benjolan yang muncul nantinya diperiksa selama dua sampai tiga hari untuk melihat adanya tanda-tanda infeksi TB laten atau aktif.

Sementara, ketika insulin disuntikkan ke orang non-diabetes, seseorang bisa terkena hipoglikemik atau gula darah rendah yang abnormal, tergantung dosisnya. Jika itu terjadi, mereka bisa berkeringat, gugup, pingsan, hingga kejang dalam kasus yang ekstrem.

Dalam kasus tersebut, belum jelas mengapa para siswa tersebut mendapatkan tes tuberkulin. Dilaporkan bahwa semua murid yang sempat dirawat sudah dalam kondisi baik dan dipulangkan ke rumah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya