Liputan6.com, Jakarta Bagi pasien hipertensi yang diresepkan obat oleh dokter tak perlu khawatir mengonsumsi obat tersebut. Obat untuk pasien hipertensi malah ditujukan untuk melindungi ginjal.
"Obat antihipertensi, obat antidiabetes, obat antikolesterol itu tidak mengganggu ginjal. Obat untuk hipertensi itu untuk melindungi ginjal," kata Ketua Umum Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia (PERHI), Tunggul Situmorang.
Baca Juga
Ketika seorang pasien hipertensi mengalami gagal ginjal, itu bukan karena konsumsi obat dari dokter. Melainkan karena obat yang dikonsumsi kurang atau malah disetop atas inisiatif pribadi belum lagi tekanan darah pasien naik tidak terkontrol seperti disampaikan Tunggul dalam diskusi Gerakan Peduli Ginjal bersama Bayer di Jakarta Pusat ditulis Jumat (18/10/2019).
Advertisement
Namun, Tunggul tidak menampik bahwa ada obat-obat jenis lain yang memang bisa merusak ginjal bila dikonsumsi sembarangan atau tanpa resep dokter.
"Obat-obat yang bisa merusak itu obat-obatan untuk rasa sakit, obat penurun berat badan, dan obat tidak jelas (bisa diperoleh bebas) lainnya. Sementara, kalau obat untuk hipertensi dan gula (diabetes) itu untuk melindungi ginjal," tekannya lagi.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Tak Semua Pasien Hipertensi Minum Obat
Tunggul juga meluruskan bahwa seseorang yang sudah kena hipertensi tidak selalu membutuhkan obat. Pada hipertensi yang derajat 1 yakni seseorang dengan tekanan darah 140/90mmHG - 159/100mmHG tidak memerlukan obat-obatan.
"Masih bisa dikonsultasikan dan mengubah gaya hidup," katanya.
Pada hipertensi derajat dua dan tiga perlu mengonsumsi obat sesuai petunjuk dokter. Serta tak ketinggalan perlu melakukan modifikasi gaya hidup yang lebih baik.
"Bagi yang berat badan berlebih diminta untuk menurunkan berat badan, lalu jangan lupa olahraga, konsumsi makanan sehat, mengurangi garam," saran Tunggul.
Jika, tekanan darah pasien sudah bisa terkontrol dokter juga akan menyesuaikan obat yang dikonsumsi. Jadi, pastikan untuk selalu rutin kontrol.
Advertisement