Dokter Muda Milenial Diharapkan Mampu Pimpin Kemajuan Kesehatan Indonesia

Harapan untuk dokter muda milenial, mampu memimpin kemajuan dunia kesehatan di Indonesia.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 01 Nov 2019, 09:00 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2019, 09:00 WIB
Ilustrasi dokter (iStockphoto)
Dokter muda milenial bisa memimpin revolusi besar dunia kesehatan di Indonesia. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Seiring kemajuan dunia kedokteran, para dokter muda milenial diharapkan mampu memimpin revolusi dalam bidang kesehatan di Indonesia. Tujuannya, membawa nama Indonesia cemerlang dan tak kalah bersaing di kancah internasional.

Ketua Bidang Advokasi Legislasi PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Mariya Mubarika menerangkan, lulusan dokter-dokter muda Indonesia yang lahir pada generasi milenial sekarang bisa berpikir maju dan berinovasi.

"Dokter muda milenial punya talent (kemampuan) yang khas. Mereka terlahir dengan cara berpikir multidimensi. Tentunya, berbeda generasi dengan saya," ucap Mariya melalui sambungan telepon kepada Health Liputan6.com, ditulis Kamis (31/10/2019).

"Maka, semestinya dokter-dokter muda milenial mampu  memimpin revolusi besar dunia kesehatan di Indonesia. Karena dunia semakin kompleks dan perubahan sangat cepat."

Simak Video Menarik Berikut Ini:

Teknologi Kedokteran Canggih

Peneliti Laboratorium
Teknologi kedokteran canggih perlu dimanfaatkan. (iStockphoto)

Tak hanya menyoal dokter muda milenial, Mariya juga menyoroti, pemanfaatan teknologi kedokteran canggih di Indonesia.

Bahwa memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era Revolusi Industri 4.0 sangat penting demi mencapai kemajuan dan mampu bersaing di tingkat internasional. 

Namun, hal itu juga membutuhkan kerjasama negara dan IDI untuk berjuang mengubah regulasi sehingga dunia kedokteran bisa eksis.

"Kita sudah bisa memulai Revolusi Industri 4.0 karena sudah punya infrastruktur langit, yakni terbangunnya serat optic Palapa Ring dari Aceh sampai Papua. Karena di era Revolusi Industri 4.0, Telehealth dan Telemedicine punya pengaruh terbesar (menjangkau akses kesehatan di pelosok)," tambah Mariya.   

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya