Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Sering Keliru, BDSM Tidak Seharusnya Menakutkan

Pandangan banyak orang mengenai BDSM menjadi keliru dengan asumsi yang begitu menakutkan.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Nov 2019, 23:59 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2019, 23:59 WIB
Fantasi Seks Wanita (iStockphoto)
Fantasi Seks Wanita (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Ketika mendengar kata BDSM, beberapa orang akan teringat dengan film yang populer beberapa tahun lalu, Fifty Shades of Grey. Sayangnya, pandangan banyak orang mengenai BDSM menjadi keliru dengan asumsi yang begitu menakutkan.

"BDSM dapat dibagi menjadi tiga subkategori yakni Bondage-Discipline, Dominance-Submission, dan Sadism-Masochism," ucap pendidik dan instruktur seks, Lola Jean, Jumat (1/11/2019).

Apabila kata-kata seperti ketundukan atau submisif (submission), sadisme, atau masokisme masih terasa asing di telinga Anda, BDSM mungkin terlihat sebagai sesuatu yang menakutkan.

"Tetapi sangat mungkin untuk menggabungkan seks, kekuatan, dan rasa sakit dengan cara yang sehat. Selama ada komunikasi yang baik dan ada persetujuan oleh kedua belah pihak," ucap Jean.

Pentingnya aftercare

Jean mengungkapkan, sexual aftercare bisa memastikan bahwa pasangan Anda merasa dihargai dan diperhatikan setelah berhubungan seks. Sexual aftercare mengacu pada periode waktu yang dihabiskan bersama pasangan setelah hubungan seks yang intens.

Sexual aftercare bisa berbeda pada tiap pasangan tergantung dari keinginan dan kebutuhan dari kedua belah pihak. Bagi beberapa orang, berpelukan bisa termasuk dalam sexual aftercare. Tetapi bagi beberapa orang lainnya, bisa juga seperti percakapan tentang apa yang ada dalam pikiran ketika berhubungan seks.

 

Aftercare usai seks

Dilansir dari Elite Daily, berikut tiga penjelasan mengenai BDSM dan mengapa aftercare menjadi semakin penting untuk dilakukan.

1. Berakar pada kesenangan

Pada kenyataannya, BDSM bisa menjadi begitu manis, memuaskan dan kreatif. Karena hubungan BDSM yang sehat bertujuan untuk saling menyenangkan.

"Dasar hubungan Dominasi dan Submisif adalah memenuhi kebutuhan pasangan, memberikan kesenangan, dan terus memastikan Anda melakukannya dengan baik. Ini mengapa aftercare bisa menjadi sangat penting," ucap Jean.

Tidak hanya penting untuk membuat pasangan merasa aman dan diperhatikan, aftercare juga harus membahas pemahaman mengenai batas, tingkat kenyamanan, dan minat seksual kedua pihak.

"Diskusikanlah siapa yang akan memainkan peran Dominasi dan Submisif. Jelaskan apa yang ingin Anda coba dan apa yang tidak membuat Anda nyaman," ucap pakar seks, Dana Myers.

2. Peran dalam BDSM adalah tentang kepercayaan

"Banyak orang beranggapan bahwa peran Dominasi membuat permintaan dan pesanan setiap saat. Namun ketika 'dipaksa' untuk melakukan sesuatu, Submisif harus melakukan tindakan," ucap Jean.

Pihak Submisif seringkali menyerahkan kendali pada Dominasi. Tapi dalam hubungan BDSM yang sehat, pihak Submisif pada akhirnya yang memutuskan dan mengatakan kapan harus memulai dan berhenti.

3. Persetujuan sangatlah penting

"Saya sangat merekomendasikan untuk memulai dengan pembicaraan soal seks sebelum melakukannya. Bicarakanlah secara kebetulan dan gunakan waktu ini untuk mencari tahu apa yang Anda sukai dan tidak," ucap Jean.

BDSM berbicara soal mendorong batasan, bukan melewatinya. Dalam semua bentuk aktivitas seksual, kenyamanan, persetujuan, dan kesenangan adalah hal yang sangat penting.

Penulis: Diviya Agatha

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya