Jajanan Pinggir Jalan Harus Sehat

Cegah keracunan makanan, jajanan pinggir jalan harus sehat.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 16 Nov 2019, 17:00 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2019, 17:00 WIB
Jajanan Street Food
Ilustrasi/copyright unsplash.com/Agathe Marthy

Liputan6.com, Jakarta Jajanan pinggir jalan juga harus sehat. Apalagi banyak anak yang membeli pangan jajanan.

Berdasarkan data Badan Pengawas Obat dan Makanan, Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) merupakan salah satu prioritas pengawasan pemerintah. Ada peran pemerintah yang strategis dalam mencukupi kebutuhan gizi anak sekolah.

"PJAS menyumbang 31,06 persen energi dan 27,44 persen protein dari konsumsi pangan harian. Hampir 99 persen anak sekolah jajan di sekolah, baik di kantin maupun pedagang di luar sekolah," jelas Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Penny K Lukito dalam keterangan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Jumat (14/11/2019).

Dorongan jajanan pinggir jalan yang sehat juga dilatarbelakangi data Kementerian Kesehatan. Laporan Kementerian Kesehatan menyebut, makanan yang dijual di pinggir jalan menjadi sumber keracunan makanan tertinggi kedua di Indonesia.

 

 


Pola Pangan Sehat

Masyarakat Indonesia juga perlu memahami pola pangan sehat. Makanan sehat harus mudah diakses semua orang.

“Saat ini pola pangan sehat kurang tersedia dan terjangkau untuk semua orang. Seiring itu banyak yang tidak menyadari apa yang merupakan pola pangan sehat," ungkap WFP Representative Christa Räder.

"Informasi mengenai apa yang harus dimakan dan diminum agar tetap sehat, serta kesadaran akan food waste dan food loss harus dapat diakses oleh semua orang.”

Perwakilan FAO Stephen Rudgard menambahkan, perlu peningkatkan kualitas makanan jalanan. Meski begitu hal ini tidak mudah dilakukan.

"Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk memastikan, makanan sehat dan bergizi mudah diakses dengan harga yang terjangkau untuk semua orang,“ tambahnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya