Usai Makan Langsung Ngantuk, Kenapa Ya?

Liputan6.com, Jakarta Serangan kantuk biasanya datang usai makan. Hal ini sebenarnya normal terjadi tapi lebih rentan terjadi pada mereka yang terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat. 

Konsultan metabolik endokrin, Fatimah Eliana, menjelaskan bahwa rasa kantuk usai makan terjadi akibat darah dan oksigen dari organ lain lebih banyak dialihkan ke saluran pencernaan.

Porsi makan sangat mempengaruhi tingkat keaktifan organ-organ pencernaan. Semakin banyak porsi makan Anda, rasa kantuk itu juga akan semakin besar.

“Organ pencernaannya aktif. Sehingga si jantung sedikit kekurangan oksigen. Otak kekurangan oksigen. Jadi akhirnya kita ngantuk. Oleh karena itulah makan karbonya engga boleh berlebihan,” kata Fatimah.

Rasa kantuk usai makan juga terjadi pada pasien diabetes. Bedanya, pasien diabetes mengalami rasa kantuk lebih cepat daripada yang tidak. Hal terjadi karena hormon pencernaan diabetesi sudah tidak baik.

“Sehingga lebih banyak dipakai untuk pencernaan tadi. Supply oksigen ke otak lebih sedikit daripada yang normal. Jadi mengantuknya lebih lama, lebih cepat daripada orang yang tidak diabetes,” kata Fatimah.

Rasa kantuk setelah makan memang bisa mengganggu aktivitas. Apalagi jika rasa kantuk itu timbul setelah makan siang, melakukan berbagai aktivitas seperti bekerja tentunya sulit.

Untuk mengantisipasi rasa kantuk disarankan untuk bergerak setelah makan. Misalkan bila Anda bekerja di kantor, sebaiknya makan di luar area kerja. Sehingga setelah makan, Anda bisa berjalan-jalan sebentar. 

“Jadi habis makan, yang paling bagus itu jalan dulu sebentar,” kata Fatimah.

Dengan berjalan sebentar,  karbohidrat yang tadi dikonsumsi dengan baik oleh otak dan otot. Maka oksigen yang tadi dialihkan ke pencernaan bisa kembali ke sel-sel organ lain.

Jangan lupa untuk tetap makan secukupnya. Tidak hanya untuk mencegah rasa kantuk, tapi dengan mengonsumsi porsi makan yang sesuai, kesehatan tubuh Anda juga bisa terjaga dengan baik.

Penulis : Selma Vandika