Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Libido Rendah Pada Wanita di Usia Lanjut Bukan Hanya Menopause, Pasangan Juga

Studi menemukan bahwa pasangan juga berpengaruh pada libido seorang wanita di usia lanjut

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 09 Des 2019, 23:59 WIB
Diterbitkan 09 Des 2019, 23:59 WIB
Hubungan Seks Hubungan Intim
Ilustrasi Hubungan Seks (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Bagi wanita yang sudah berusia lanjut, menopause seringkali dianggap sebagai penyebab libido menurun. Walau begitu, sebuah studi menemukan bahwa bukan hanya itu yang membuat gairah seks menurun.

Dalam sebuah studi kualitatif yang dilakukan para peneliti di University of Pittsburgh School of Medicine pada wanita di usia 60-an menemukan, pasangan juga memiliki pengaruh dalam menurunnya libido.

"Jika seorang wanita mengalami masalah seksual, apa yang terjadi dengan pasangannya mungkin berkontribusi," kata penulis utama studi Holly Thomas seperti dilansir dari EurekAlert pada Senin (6/12/2019).

Dalam penelitiannya, Thomas dan rekan-rekannya lakukan wawancara pada beberapa wanita. Setidaknya, lima tema besar yang dibahas adalah vagina di masa menopause, disfungsi ereksi pada pasangan, kelelahan atau penyakit pada tubuh, pemicu stres, dan citra diri.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini


Pemicu Libido Rendah

Tidur setelah seks
Ilustrasi tidur setelah seks (iStockphoto)

Thomas menemukan bahwa disfungsi seksual pada pasangan pria mereka, merupakan pemicu terbesar pada hilangnya keinginan mereka dalam berhubungan seks.

"Sebagai wanita kita didorong untuk menjadi akomodatif, jadi kita belajar untuk menghancurkan keinginan kita sendiri dan memprioritaskan yang lain," kata Thomas.

Studi ini mengungkapkan juga bahwa bagi beberapa wanita yang telah pensiun dan tak lagi tinggal bersama anak-anak, mereka masih memandang seks terlalu membuat stres sehingga tidak menjadikannya prioritas.

Penelitian ini memiliki kekurangan. Beberapa di antaranya adalah sampelnya yang kecil, ras yang homogen, serta kurangnya data kuantitatif.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya